Karena hari sudah malam, Randu dan Claudia pun terpaksa menginap di rumah orang tua Claudia. Usai acara lamarannya selesai, akhirnya mereka berdua dapat bernapas dengan tenang.
"Clau, ikut ibu sebentar," bisik ibunya. Claudia tengah mencuci piringnya di wastafel. Mendengar suara bisik bisik ibunya membuatnya mengerutkan kening karena penasaran.
"Kenapa?" Claudia berbalas berbisik, ia sudah masuk ke dalam kamar ibunya.
"Kamu serius mau nikah kan?"
Claudia mengangguk. "Kan udah lamaran, terus ibu ragu apa lagi?"
Ibu Claudia mendecakkan lidahnya. "Takutnya kamu ninggalin calon suami kamu kayak waktu itu."
Claudia terkekeh kemudian memeluk ibunya.
"Gak usah khawatir Bu, lagian, Claudia sayang kok sama Randu. Jadi gak mungkin ada acara kabur dari pernikahan itu terjadi. Randu beda sama Rasta, jadi—ibu jangan khawatir."
"Serius kan?"
Claudia mengangguk.