"Perkenalkan nama saya Dara Danielo Arifin," kata Dara.
Seluruh murid lelaki yang ada di sana mesem mesem tak jelas. Wajar saja karena Dara termasuk gadis cantik di usianya. Tubuhnya tinggi dan padat berisi.
"Panggilannya Daniel ya," ledek seorang lelaki.
"Arifin!" sahut lainnya.
"Panggil saya Dara," kata Dara kemudian duduk di bangku yang kosong yang ada di kelasnya.
"Aku susi," seorang gadis berkacamata tebal dengan wajah yang bulat dan berkepang menyapa Dara.
"Aku Dara, mohon bantuannya ya," katanya dengan Ramah.
"Ssst sst Ra, udah punya cowok belum?" tanya seorang murid lelaki yang ada di belakang bangku Dara.
"Banyak," jawab Dara judes.
"Ratusan," sahut Dara kemudian dia mengambil buku yang ada di dalam tasnya. Ia mencoba untuk konsentrasi dengan rumus rumus yang sudah mulai berjubelan di papan tulis.
Namun terkadang kepalanya terlintas bayangan nanti malam bersama dengan Randu dan membuatnya tanpa sadar tersenyum.