Ketika makan malam, Nanda mampu menelan makanannya. Padahal sebelumnya dia sama sekali tak bisa memakannya karena teringat dengan Dara ada di sana.
Tetapi kini dia makan dengan lahap dan hal itu membuat Randu berpikir, kalau semuanya memang karena Dara.
"Kamu serius mau pindah ke sini?" tanya Randu tiba tiba.
"Apa seharusnya kalian tinggal berpisah aja, maksudku—"
"Iya, aku tinggal di sini aja, aku gak apa-apa."
"Terus aku gimana?" tanya Randu. "Kamu tau kan kalo kamu itu istri pertamaku. Kamu bukan simpanan, jadi—"
"Kalo kamu mau, kamu bisa pindah ke sini. Dan biar Dara tinggal di sana."
Randu sontak menatap wajah Nanda. "Di sini, lebih deket dari tempat kerja kita."
Iya memang benar. Tapi—apartemen itu adalah hasil jerih payah Randu selama ini.
"Tapi aku gak mau maksain kamu. Kalo kamu mau kamu bisa pindah ke sini. Kamu pikirin aja. Nanti—kamu bisa ke sini kapanpun kamu mau."
**