"Selamat tinggal," desis Indra kemudian mencium pipi Adel yang mungkin ia pikir akan menjadi kenangan terakhir.
Air mata Adel jatuh saat Indra membalikkan tubuhnya dan pergi dari sisinya. Tidak, bukan ini yang dia inginkan. Selama ini dia juga telah menunggu kedatangan lelaki itu. Tapi egonya mengalahkan segalanya. Dan membuatnya bersikap kasar pada Indra sejak pertemuan mereka lagi.
"Jangan pergi," seru Adel setelah Indra berjalan beberapa meter menjauh darinya.
Akhirnya Adel mampu melawan keegoisannya dan mengatakan isi hatinya yang sesungguhnya. Yang sebenarnya juga sangat merindukan lelaki itu.
Langkah Indra terhenti mendengar hal itu. Dia segera membalikkan tubuhnya dan menghampiri Adel kembali. Diraihnya tengkuk leher Adel dan memagut bibir wanita itu dengan lembut.
Adel memejamkan matanya dan mengeluarkan air mata kebahagiaan sekaligus kesedihan. Bahagia karena ia kembali pada Indra, sekaligus sedih karena mungkin hal ini tidak mengubah apapun.