Adel memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya. Dia belum ada niat sama sekali untuk membaca puluhan pesan yang sudah dikirimkan Varen padanya.
Dia akhirnya menyalakan televisi dan merebahkan tubuhnya di sofa untuk mencoba mengusir kebosanannya. Acara kartun televisi entah mengapa jadi terasa tidak lucu sekarang. Padahal biasanya dia akan tertawa hingga terbahak-bahak saat menontonnya sendirian dulu di apartemen Indra.
Ponselnya kembali bergetar. Adel mengeluarkannya dengan malas. Namun saat ia melihat isi pesan tersebut dia langsung terbangun dari sofa.
Varen mengirimkan foto nampak depan Nidji restoran. "Tidak mungkin kan, dia ke sini?" gumam Adel.
Dia kemudian beranjak dari tempatnya duduk dan mengintip dari jendela. Dan benar saja, lelaki itu terlihat sedang berdiri di depan restoran. Dan tidak sengaja mata Varen menangkap bayangan Adel yang mengintip dari jendela lantai tiga.