kini usiaku beranjak 20 tahun. langkahku pun mulai menuju realita dunia. suara nyaring yang melebihi lonceng yang selalu membangunku tak ada lagi. pelukan hangat yang selalu memberikan kekuatan terasa jauh semuanya sudah tergantikan dengan kebisingan suara suara mobil, kota yang dipadati berbagai kasta, kaki pun akhirnya menginjakkan kota yang riuh. Kota Yogyakarta menjadi pilihan untuk menata hidup lebih baik. Namaku telah terdaftar di salah satu universitas Yogyakarta.kini usiaku beranjak 20 tahun. langkahku pun mulai menuju realita dunia. suara nyaring yang melebihi lonceng yang selalu membangunku tak ada lagi. pelukan hangat yang selalu memberikan kekuatan terasa jauh semuanya sudah tergantikan dengan kebisingan suara suara mobil, kota yang dipadati berbagai kasta, kaki pun akhirnya menginjakkan kota yang riuh. Kota Yogyakarta menjadi pilihan untuk menata hidup lebih baik. Namaku telah terdaftar di salah satu universitas Yogyakarta. Aku harus berusaha berdamai dengan kota ini. Aku harus mulai terbiasa dengan permainan hidup sampai aku menjadinya pemenangnya suatu saat. Hari pertamaku sebagai mahasiswa tingkat satu dimulai, dengan kesialan kesialan yang slalu bergantian mengganggu. Aku salah menaiki angkutan umum sehingga aku harus berjalan lagi kira kira 30 menit menuju kampus. sesampainya di kampus aku mendapat masalah lagi, aku terlambat 5 menit sehingga aku dapat hukuman dari kakak senior dalam ospek hari pertama.
"kamu tidak tau pukul berapa ospek hari ini dimulai? tanya salah satu senior.
"maaf kakak aku tidak segaja terlambat hari ini".Belum lagi aku menjelaskan apa yang kualami tapi omonganku sudah langsung distopkan oleh kakak senior yang satu lagi.Aku tak mampu membela diriku sendiri tak mampu memenangkan permainan yang mungkin tanpa kusadari aku telah mengundangnya sendiri. Hari hariku kulalui dengan kehidupan yang harus kuterka terka supaya aku tidak punya masalah lagi, tapi aku selalu gagal dalam menerka. Hari kedua aku berusaha untuk tidak mendapatkan masalah baru. Hari kedua ada yang berbeda pandanganku memberikan semangat baru. terlihat kakak senior dengan tampilan yang berbeda dengan kakak senior yang lain. Badan tinggi, kulit putih, seperti Tom hollan. Kumenatap langit lalu kumainkan mataku sambil berbisik dalam hati tidak apa apa aku dihukum, hari ini semua masalah akan kutelan bulat bulat,asal dia memandangku, senyum padaku dan aku ingin waktu berhenti berputar, aku ingin alam semesta berpihak padaku.Lagi lagi angan angan yang bangun rapi diruntuhkan oleh realita sekejab, tiba tiba muncul seorang wanita berkulit putih, panjang rambut dan terlihat seksi menyodorkan air minum. Kembali lagi kumenatap langit sambil berbisik berikan langit mendungmu sehinga ini semua berakhir. Aku menikmati senyumannya dan ketampannanya diam diam dan aku selalu digiring oleh degup jantung yang tak bisa kukendalikan .
"Bruarr" tiba tiba Melisa datang mengaketkanku seorang teman yang pertama kali menyapaku semasa ospek. "sudalah buka matamu, apakah kau tak melihat wanita yang kemarin?" ucapnya sambil mengejekku.
"lalu?"tanyaku.