"Yang mulia, istri Anda ini terkena kutukan dan kutukan itu akan hilang apabila dia mandi di Telaga di tempatku, di tempat asal kami. Tapi itu semua membutuhkan persetujuan anda dan hanya dia yang bisa kami ajak menuju ke tempat tinggal kami karena kami tidak boleh memasukkan orang asing terutama dari bangsa siluman."
Ucap Nirmala mencoba meyakinkan Burhan karena dia tahu kalau Burhan saat ini merasa ragu-ragu.
"Tetapi Nona aku harus meminta izin kepada istriku dulu apakah aku boleh mengantarkan Andini ke tempatmu atau tidak!"
Ucap Burhan kepada Nirmala yang langsung menganggukkan kepala.
"Ya itu terserah Yang Mulia saja, tetapi waktu yang kami miliki hanya sampai malam hari ini. Kalau tidak dia mungkin akan meninggal dunia dan tidak akan pernah bisa kembali lagi! Bagaimana?"
Tanya Nirmala membuat Burhan bimbang. Dia kemudian meminta waktu kepada Nirmala untuk meminta ijin kepada istri tuanya.