Farel dan Nirmala saat ini sedang berada diatas pohon yang sama saat mereka bertemu beberapa hari yang lalu.
"Nirmala, apakah kau selalu bertemu dengan roh orang yang sekarat...? atau bahkan hantu orang yang baru saja meninggal...?" Farel bertanya dengan serius ,Nirmala menatap Farel sekilas lalu mengangguk.
"Aku sering sekali didatangi hantu-hantu yang meninggal dengan mendadak, misal kecelakaan atau korban pembunuhan kadang juga roh orang yang sedang sekarat, memangnya kenapa...?" Nirmala balik bertanya kepada Farel, gadis itu tetap asyik dengan buku yang dibacanya.
"Lalu..., apakah kau bisa membedakan yang mana hantu dan yang mana roh orang yang sekarat...?" Farel kembali bertanya pada gadis didepannya. Gadis itu sangat cuek, dia tidak takut apapun dia juga sangat mandiri, biasanya gadis seusianya adalah gadis yang sedang manja-manjanya tetapi Nirmala... dia sangat mandiri bahkan gadis sekecil itu sudah bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga dengan terampil.
"Kadang-kadang, nggak mesti juga sih.." Nirmala manjawab pertanyaan Farel dengan cuek.
"Lalu menurutmu apakah aku sudah mati...?" Farel kemudian duduk bersandar di dahan pohon, Nirmala juga segera bangun dan duduk. Nirmala sangat suka berbaring diatas dahan pohon sambil membaca buku karena menurutnya posisi paling wenak adalah saat seperti itu.
"Farel..., aku sendiri juga bingung dengan keadaanmu saat ini...! aku merasa kau belum meninggal, tetapi kalau kau masih hidup biasanya tidak sampai satu hari para roh itu sudah kembali kedalam tubuhnya, sedangkan kau disini sudah hampir satu minggu tetapi kau masih tetap disini.
Tetapi aku juga tidak mencium bau hantu dari dirimu, aahhh..., aku pusing." Nirmala mengacak rambutnya kemudian dia menutup bukunya, dia sudah kehilangan mood membacanya.
"Terima kasih Nirmala..., maaf aku membuatmu susah tetapi aku benar-benar tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa...?" Farel benar-benar tidak tahu dimana dia sekarang.
"Farel..., aku rasa kau saat ini masih hidup, hanya saja mungkin kau dalam kondisi vegetatif sehingga rohmu melanglang buana kemana-mana." Nirmala mencoba menebak-nebak tetapi Farel memang tidak seperti hantu." Nirmala kemudian mendekatkan dirinya kepada Farel dia lalu berbisik.
"Farel..., sebenarnya kau ini berasal dari mana...? aku yakin kau ini asli orang Indonesia itu berarti kita tinggal dinegara yang sama, yang aku ingin tahu kamu berasal dari kota mana...? kalau aku mengetahuinya aku bisa mengantarkanmu kembali. Mungkin kau terpisah terlalu jauh dengan jasadmu, sehingga kau tidak bisa segera kembali." Nirmala mencoba membantu Farel, tetapi Farel malah terlihat sangat bingung.
"Itulah..., aku tidak bisa mengingat dari mana asalku, yang aku tahu aku tinggal disebuah asrama. Kedua orang tuaku sangat menyayangiku karena aku adalah anak tunggal, selain itu aku tidak tahu lagi." Farel benar-benar sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengingat semuanya tetapi dia hanya mengingat seperti apa yang disampaikannya kepada Nirmala.
"Kau beruntung sekali Farel..., memiliki kedua orng tua yang sangat menyayangimu...! aku juga bisa melihat kau bukan orang yang kesusahan seperti aku." Nirmala menghela nafas kemudian dia kembali menatap Farel, lalu kembali melanjutkan kata-katanya.
"Sedangkan aku..., kedua orang tuaku meninggal dalam sebuah kecelakaan saat aku masih kecil. Setelah peristiwa itu, aku menjadi bisa melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa melihatnya. Pertama kali aku mengalami ini, aku merasa sangat ketakutan. Aku didatangi arwah kedua orang tuaku yang berlumuran darah, mereka meminta tolong agar aku mengatakan kepada polisi dimana keberadaan jasad mereka dan aku berhasil membantu polisi menemuka jasad mereka pada akhirnya dengan bantuanku. Setelah itu,aku sering menemui yang seperti kamu ini, tetapi kini aku sudah terbiasa..., meski kadang juga merasa agak ketakutan." Nirmala tersenyum getir menceritakan masa lalunya, luka yang telah lama tertutup tiba-tiba terbuka kembali dan luka itu kembali berdarah.
"Nirmala,maafkan aku,aku tidak bermaksud mengungkit masa lalumu,aku benar-benar minta maaf."Farel merasa sangat tidak enak hati..
"Tidak apa-apa tuan hantu,aku baik-baik saja,untung saja aku bertemu dengan nenek siti,dia yang merawatku hingga aku sebesar ini,padahal aku bukan siapa-siapanya,meski dari segi materi,nenek siti sangatlah kekurangan,tetapi hatinya sangat baik,dia menyayangiku sepenuh hati,padahal hidupnya sangat kekurangan,untuk makan dirinya sendiri saja kadang satu hari hanya makan sekali,bahkan,kadang makanan itu diberikan kepadaku semuanya."Nirmala tersenyum,dia kemudian beranjak turun dari pohon,saat dia tiba dibawah,Farel sudah lebih dulu tiba.
"Nirmla,aku boleh tetap bersamamu kan selama aku belum bisa kembali?aku sangat nyaman saat bersamamu,beruntung sekali aku bisa bertemu denganmu."Farel tersenyum,senyum itu sangat manis,hati Nirmala bergetar melihat snyuman Farel,lalu dia memukul kepalanya sendiri.
"Apa yang kupikirkan?kenapa hatiku tiba-tiba menjadi seperti ini?"Nirmala bergumam sendiri,Farel tersenyum geli melihat tingkah gadis kecil dihadapannya ini.
"Iya,boleh..boleh..kau boleh tinggal sesukamu,yang penting, jangan selalu menggangguku,kau juga harus mengajariku matematika ya,aku lihat,kau lumayan bisa pelajaran itu."Nirmala menjadi canggung sekarang,semenjak melihat senyum Farel tadi,jantungnya terasa berdetak lebih kencang.
"Terima kasih banyak Nirmala,aku akan berusaha mengingat semuanya secepatnya,agar aku bisa segera kembali dan tidak mengganggumu lagi."Farel kemudian mempersilahkan Nirmala melakukan kembali aktifitasnya,sementara dia berbaring ditempat tidur Nirmala,dia mencoba mengingat,sebenarnya dia berasal dari mana,kenapa dia bisa melupakan asal usulnya.
"Oke Farel,kamu diam disini,jangan kemana-mana,aku akan membereskan rumah lalu memasak untuk nenek,lalu kau harus membantuku mengerjakan tugas sekolahku."Nirmala meninggalkan Farel dikamarnya,sebentar lagi nenek siti seharusnya kembali,jadi dia harus segera menyelesaikan tugas-tugasnya,untuk itu,Nirmala memasak sekaligus membersihkan rumah.
"Assalamu'alaikum,Nirmala,nenek pulang."Nirmala mendengar neneknya memanggilnya,dia merasa sangat lega,semua pekerjaan rumah sudah diselesaikannya,dia kemudian membuatkan minum untuk nanaknya,ini adalah kegiatan rutin yang sudah dilakukan Nirmala setiap hari.
"Wa'alaikum salam nenek,ini minumnya nek,kalau mau makan sudah Niramla siapkan,sekarang Nirmala akan mandi dulu,lalu belajar,nenek makanlah lebih dulu,aku masih kenyang,aku akan makan nanti setelah mengerjakan PR ku."Nirmala kemudian kembali kedalam kamarnya,lalu dia mengambil handuk dan baju ganti,Nirmala segera pergi mandi,pumpung Farel sedang tertidur,kalau dia terbangun,dia pasti akan mengganggunya,tetapi entah mengapa,Nirmala senang saat Farel mngganggu dan menggodanya,dia kini memiliki teman,selama ini,Nirmala selalu seorang diri,teman-tamannya menjauhinya,karena menganggapnya aneh,dan juga takut,karena Nirmala bisa melihat dan sering diikuti oleh makhluk halus.
Saat Nirmala selesai mandi,Farel sudah duduk bersila ditempat tidur ,lalu keduanya sama sama mengerjakan tugas sekolah Nirmala, Farel telah berjanji membantunya,dan dengan bantuan Farel,Nirmala dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat.