"Mmm... Sepertinya tidak buruk aku tinggal disini dan aku akan mencoba berbicara kepada Arjuna agar aku juga bisa bebas memasuki kerajaannya. Aku akan mencuri beberapa helai saja dan meninggalkan tempat ini, aku akan memberikan tanaman itu kepada nenek dan aku akan mencari tahu bagaimana aku bisa meninggalkan tempat ini." Nirmala bergumam sendiri dan dia kemudian merasa mengantuk. Nirmala kembali tidur di atas tempat tidur yang sama saat dia terbangun tadi. Nirmala mencoba memejamkan matanya dan berharap saat terbangun nanti, Nirmala akan kembali ke jaman di mana dia hidup selama ini.
Saat Arjuna kembali, dia melihat Nirmala sedang tertidur pulas dan wajahnya terlihat sangat cantik. Arjuna kemudian mendekati Nirmala dan menatap wajahnya dengan seksama.
"Nirmala, aku telah jatuh cinta kepadamu sejak pertama kali aku melihat wajahmu saat aku menemukanmu kemarin. Aku ingin kamu menjadi pendampingku dan aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sini." Arjuna berbicara sendiri sambil terus menatap wajah gadis di hadapannya.
Arjuna membelai pipi Nirmala lalu mendekatkan wajahnya. Hampir saja Arjuna mencium bibir Nirmala saat tiba-tiba Nirmala membuka matanya.
"Kamu sedang apa, Arjuna?" Nirmala sangat terkejut melihat Arjuna berada sangat dekat dengan wajahnya.
"Ssttttt..., jangan bergerak..." Arjuna meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. Nirmala dengan bodohnya menurut kepada Arjuna yang kini menampar pipi Nirmala pelan.
"Aduuuhh... Arjuna, apa yang kamu lakukan?" Sakit tahu!" Arjuna tersenyum geli dengan ekspresi gadis cantik di hadapannya ini.
"Maaf Nirmala, ada nyamuk yang hinggap di pipimu dan aku berusaha memkulnya. Tetapi sayangnya dia terbang, untung saja aku memukulnya sangat pelan." Arjuna tertawa terbahak-bahak melihat wajah Nirmala terlihat sangat bodoh.
"Oh, terima kasih kalau begitu, tetapi pipiku sakit karena kamu tampar!" Bibir Nirmala mengerucut dan itu membuat Arjuna semakin gemas. Nirmala segera beranjak dari tempat tidur dan akan menuju ke meja di mana Arjuna meletakkan banyak makanan tetapi Arjuna kemudian menarik tangan Nirmala yang langusung jatuh terduduk diatas pangkuannya.
Nirmala yang terkejut refleks langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Arjuna. Mereka salin pandang dan dada keduanya bergemuruh dan jantung mereka berdetak sangat kencang seolah ingin meloncat keluar dari dalam dada mereka.
"Nirmala, maafkan aku kerena telah menamparmu..." Tangan Arjuna mengelus lembut pipi mulus Nirmala yang langsung memejamkan matanya karena merasa malu dengan tatapan mata Arjuna yang seolah menelanjanginya.
Arjuna kemudian mendekatkan wajahnya dan mencium pipi Nirmala yang kini memerah karena pukulan Arjuna tadi juga karena rasa malu yang saat ini sedang di alaminya.
"Arjuna, aku sangat lapar..." Nirmala yang tersadar langsung turun dari pangkuan Arjuna dan langsung menuju meja makan untuk menyantap makanan yang di bawakan oleh Arjuna. Nirmala sangat lapar dan masakan koki kerajaan Arjuna sangat nikmat. Nirmala menghabiskan makanan yang di bawa oleh Arjuna dengan sangat cepat sampai Arjuna membelalakkan matanya melihat apa yang terpampang di hadapannya.
"Nirmala, kamu lapar atau kesurupan sih?" Arjuna merasa kenyang hanya dengan melihat Nirmala memakan makanannya.
"Arjuna, aku sangat lapar, sejak aku sampai di jaman ini, aku belum sekalipun menemukan makanan dan ini adalah pertama kalinya aku makan dan makanannya sangat nikmat." Arjuna tersenyum sambil membelai kepala Nirmala dengan lembut.
"Nirmala, hidup di jaman ini kamu harus memiliki ilmu bela diri, setidaknya kamu harus menguasai ilmu menggunakan pedang!" Nirmala menatap Arjuna tidak percaya.
"Aku tidak bisa, dan aku tidak mau mempelajarinya. Aku akan tinggal disini beberapa waktu untuk menemukan jalan keluar dan kembali di jaman dimana seharusnya aku berada." Arjuna menatap sedih gadis yang di sayanginya. Arjuna benar-benar telah jatuh hati kepada Nirmala. Dia tidak mau kehilangan pujaan hatinya.
"Nirmala, apakah kamu mau terus disini? bagaimana mungkin kamu akan menemukan jalan kembali kalau kamu hanya berdiam diri disini?" Nirmala berpikir apa yang di katakan oleh Arjuna benar adanya.
"Arjuna, sepertinya apa yang kamu bilang ada benarnya, lalu aku harus belajar ilmu beladiri dan pedang kepada siapa?" Arjuna tersenyum bahagia. Apa yang dia inginkan sebentar lagi akan berhasil. Arjuna akan mengajari Nirmala ilmu beladiri dan juga ilmu pedang juga tenaga dalam.
Arjuna ingin menjadikan Nirmala permaisurinya kelak dan dia harus memiliki ilmu yang tinggi karena dia bukan berasal dari kerajaan. Salah satu syarat di kerajaan Ayah Arjuna ini, hanya seorang putri yang bisa menikah dengan Raja, dan hanya seorang pendekar yang bisa menjadi permaisuri raja apabila dia bukan berasal dari keluarga kerajaan.
"Nirmala, aku akan mengajarimu, setelah kamu menguasai ilmu dasar, aku akan membawamu kepada guruku agar beliau menyempurnakan ilmu beladiri yang kamu pelajari." Nirmala menganggukkan kepalanya.
"Arjuna, apakah aku boleh mengikutimu tinggal di dalam kerajaan?" Arjuna mengerutkan keningnya, dia agak curiga dengan Nirmala yang tiba-tiba ingin ikut kembali ke kerajaannya.
"Aku bisa membawamu, tetapi kamu harus menyamar menjadi seorang laki-laki dan akan aku perkenalkan kamu sebagai pengawal kepercayaanku, tetapi syaratnya, kamu sudah harus menguasai ilmu beladiri." Nirmala mengangguk dan tersenyum kepada Arjuna.
"Baiklah Arjuna, kapan kamu akan memulai mengajariku ilmu beladiri dan pedang? aku akan sangat bersemangat mempelajarinya dan aku tidak akan mengecewakanmu." Arjuna tersenyum dan mengatakan kalau mereka akan memulai pelajaran mereka malam nanti.
Nirmala menyetujui apa yang di katakan oleh Arjuna dan kini keduanya saling berbincang, keduanya sudah mulai akrab dan Nirmala juga tidak canggung lagi saat bertatapan dengan Arjuna.