Chereads / The black witch / Chapter 3 - 2.

Chapter 3 - 2.

Para murid yang telah di bagi berdasarkan kelompoknya masing-masing kini berkumpul di lapangan. Mereka membawa senjata mereka, apapun yang mereka pakai saat ini akan di ajarkan teknik dasar serangan serta penguatan dengan sihir. Professor Lan berdiri di atas podium, mata tajam dari professor itu menyapu seluruh murid dan membuat tekanan sihir yang nembuat semua orang terdiam.

"Untuk kali ini, karena kelas 1 tahun ke dua bergabung dengan kita maka kalian semua harus melakukannya dengan baik. Kita akan langsung pergi ke hutan, tempat dimana para iblis bersarang." Jelas professor Lan, seluruh murid kelas 3 bersorak riang kecuali Lucas dan Kaiden yang memasang wajah datar sedangkan murid kelas 1 berada dalam kecemasan, terlalu cepat bagi mereka untuk berburu iblis.

"Tapi professor, apakah tidak berbahaya bagi murid kelas 1 pergi berburu iblis di hutan? Ini pertama kalinya bagi kami..." Ujar salah satu murid kelas 1.

"Ini akan jadi pengalaman yang bagus untuk kalian terlebih kelas 2 bahkan belum mendapatkan pelajaran penguatan senjata untuk bulan ini, kalian mendahului kakak kelas kalian lho." Professor Lan menyeringai, Brylith menatap professor itu tak masalah beginya dalam bermain pedang, ia setuju saja. "Haaa.. sepertinya hal ini menyusahkan." Gumam Kala, ia meregangkan tangannya.

"Kau yakin Kala? Setidaknya ini masih mending bukan?" Balas Brylith memperbaiki letak sarung tangannya. Professor Lan mulai mengaktifkan sihirnya, itu sihir teleportasi. Sebuah lingkar sihir besar terbentuk di bawah kaki semua murid. "Baiklah, waktunya berangkat."

Cahaya terang menyelimuti semua mirid, lantas menghilang dengan sangat cepat, membawa para murid ke hutan tempat pelajaran dimulai.

Para murid di buat tepukau saat mereka tiba, tidak banyak penyihir yang bisa melakukan teleportasi, bahkan di kalangan penyihir asosiasi sekalipun.

"Baik, tolong dengarkan!" Seru Professor Lan meminta pergatian seluruh murid. "Peraturan kali ini pertama, di hutan ini kalian di minta memburu iblis sebanyak-banyaknya, jumlah buruan tertinggi akan mendapatkan hadiah serta tambahan nilai, iblis yang telah di buru akan di catat dalam gelang digital kalian dalam jumlah buruan kelompok. Kedua, saat perburuan dimulai jangan saling menyerang saat memburu iblis, kalian tidak boleh merebutkan siapa yang akan membunuh iblis di hadapan kalian, jika kalian tetap merebutkannya maka kalian bisa saja mati." Kata terakhir Professor Lan membuat murid yang lainnya merinding, mereka bisa saja mati saat berburu, meski pihak akademi bertanggung jawab tapi mati tetaplah mati. "Peraturan ketiga, wilayah perburuan kalian sudah di tentukan, jangan masuk terlalu dalam atau sekali lagi kalian akan menemukan sarang iblis dan itu takkan bisa kalian hadapi meski dengan kelompok kalian atau ditambah denganku sekalipun. Peta perburuan sudah di masukkan ke dalam gelang. Keempat, kalian tidak boleh menyerang langsung dengan sihir, kalian hanya boleh memasukkan sihir kedalam senjata untuk menyerang para iblis, efek sihir yang kalian masukkan akan mempengaruhi para iblis dan kerusakannya akan semakin besar. Dan yang terakhir berusahalah agar tidak mati, kirimkan sinyal bila kalian merasa tidak sanggup melawan iblis di hadapan kalian atau saat kalian di kepung oleh iblis dan tidak bisa kabur. Paham?"

"Paham, Pak!"

Semua murid diliputi oleh rasa antusias dan tidak sabar saat berburu iblis setidaknya ini pertama kalinya untuk murid kelas 1.

"Jika mereka sangat tidak sabaran seperti itu.. mereka bisa mati.." kata Kala pelan, namun masih bisa di dengar oleh Brylith, Lucas, dan Kaiden.

"Kau pernah pergi berburu iblis sebelumnya, Kala?" Tanya Kaiden penasaran, Kala tersenyum "Menurut senior?"

Lucas dan Kaiden menatap heran pada Kala yang tetap tersenyum seolah menyembunyikan suatu hal. "Kau tidak sedang merencanakan sesuatu kan, Kala?" Tanya Brylith wajahnya serius, Kala terkekeh mendengar pertanyaan sahabatnya itu. "Entahlah.. bagaimana menurutmu?" Kala menyeringai, matanya berkilat liar membuat Brylith menghela napas. "Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Lucas, ia tidak suka rasa penasaran yang menyelimutinya kali ini. "Ah, tidak usah khawatir.. jika anak ini melakukan suatu hal maka aku yang akan memukulnya." Jawab Brylith ia menatap tajam ke arah Kala yang terkekeh. Alis Lucas mengkerut tak suka, Kaiden yang melihatnya segera menenangkan sahabatnya itu. "Ya sudahlah, tapi jangan membahayakan diri kalian dan jika kalian punya strategi segera beritahu kami, oke? Anak ini tak suka bila penasaran sendiri." Kaiden menunjuk Lucas, dan Brylith mengangguk sebagai balasan. Tepat saat itu seseorang muncul dari belakang Professor Lan, tepatnya seorang anak kecil dengan rambut hijau daunnya.

"Nah.. anak ini adalah pemanggil roh sekaligus penjaga hutan ini, dia akan memberikan kalian penjaga agar kalian tidak tersesat sekaligus kami akan mengawasi kalian melalui penjaga itu." Jelas Professor Lan, anak kecil itu