Perkataan Siena membuat Rhysand seketika tertegun, dan tatapannya kini berubah kosong. "Apa yang kau katakan itu sungguh-sungguh? Kau benar-benar ingin aku pergi? Kau membenciku," tanya pemuda itu lemah. Pemuda itu tak lagi bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Dari raut wajahnya, tampak jelas kalau pemuda itu terluka.
Siena menusuk dada pemuda itu dengan telunjuknya. "Ya. Aku membencimu. Sangat membencimu. Jadi enyahlah dari hidupku dan jangan pernah ganggu aku lagi!"
Tanpa berkata apa pun, Rhysand bergeser dan tidak lagi menghalangi jalan Siena masuk ke mobilnya. Perempuan itu membuka pintu mobilnya, tetapi saat dia hendak masuk, Rhysand berkata, "Kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan. Aku memang berniat pergi besok lusa. Jadi, kau bisa tenang sekarang karena aku tak akan lagi mengganggu hidupmu."