Pagi hari saat Siena terbangun, dia sudah berada di atas tempat tidurnya. Seingatnya, semalam dia tertidur di balkon. Mungkin Juna yang memindahkan aku ke ranjang, pikirnya.
Siena bangun. Perempuan itu memandang Yara dan Yesa yang masih tertidur pulas. Kemudian, dia mencium kening mereka berdua secara bergantian. Keduanya menggeliat, tetapi kemudian tertidur lagi.
Siena beranjak turun dari tempat tidur pelan-pelan karena tak ingin membangunkan Yara dan Yesa, kemudian melangkah ke boks tempat Orianna tidur. Bayi perempuan itu masih tidur dengan sangat pulas.
Kemudian, perempuan itu membuka pintu penghubung ke balkon.
Hujan di luar sudah berhenti dan hanya menyisakan gerimis rintik-rintik. Aroma hujan serta tanah basah memenuhi indra penciumannya. Udara terasa begitu dingin dan lembap, menyebabkan perempuan itu bergidik.