Yesa berpapasan dengan Juna ketika dia sedang berjalan menuju dapur. Anak itu berniat untuk mengambilkan makanan untuk sang ibu.
"Mau ke mana, Jagoan?" tanya Juna.
Yesa mendongak supaya bisa memandang wajah sang paman. "Aku mau ambil makanan buat Mama, Uncle. Mama belum makan apa pun sejak tadi pagi. Aku takut Mama sakit," ujar anak itu.
Juna mengacak rambut keponakannya itu. Bibirnya melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman. "Kamu baik sekali. Mau Uncle bantu?" tanya pemuda itu.
Yesa mengangguk. "Mama suka banget pasta carbonara. Uncle bisa masaknya nggak?" tanya anak itu.
Juna mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuknya. "Uncle, sih, bisa masaknya. Tapi, kita lihat dulu ada bahan-bahannya nggak di kulkas," ujar Juna. Kemudian, pemuda itu mengangkat tubuh sang keponakan ke pundaknya. "Mau bantuin Uncle masak, Jagoan?"
Yesa mengangguk dengan semangat seraya berkata, "Mau!"
Juna tertawa mendengar antusiasme sang keponakan.
