Siena menggeliat. Dia mengerjap-ngerjap, kemudian menatap ke sekeliling dengan bingung. Perempuan itu ingat kalau tadi malam dia menunggu Dika di ruang tamu dan kemungkinan tertidur di sana, tetapi ia justru terbangun di kamarnya. Di sebelahnya, sang suami masih tidur dengan pulas. Entah jam berapa suaminya itu pulang. Mungkin saat dirinya sudah ketiduran di ruang tamu.
Cuping hidung perempun itu mengembang. Dia bisa mengendus ada aroma alkohol di udara. Kemudian dia tahu kalau aroma itu berasal dari tubuh suaminya. Perempuan itu menatap heran sang suami. Dia sama sekali tak tahu alasan Dika mabuk-mabukan dan pulang sampai dini hari. Perempuan itu berpikir kalau dia dan sang suami harus membicarakannya.
Siena turun dari tempat tidur dengan sepelan mungkin karena tidak ingin membangunkan sang suami. Jam menunjukkan waktu pukul setengah lima pagi. Siena langsung sibuk memasak untuk sarapan anak-anak serta suaminya. Tak lupa, perempuan itu juga membuatkan jus buah untuk sang suami.