Siena berada di apartemen orang tua Ares cukup lama. Dia banyak menceritakan kisahnya sendiri, meski tidak seluruhnya. Termasuk kejadian di pondok itu.
"Kami ingin mengunjungi Yara dan Yesa, tetapi jujur saja, kami merasa malu. Ares sudah pergi meninggalkan mereka sejak masih berada di dalam kandungan. Kau menjalani semuanya sendiri. Dan rasanya, kami tidak bisa serta merta datang dan menyebut mereka berdua sebagai cucu," ujar Anta.
Rissa mengangguk. "Ya. Saat pemakaman, kami melihat mereka berdua. Ares sudah mengirimkan foto mereka kepada kami. Mungkin karena kami sedang dalam keadaan berduka, kami langsung menghampiri mereka berdua dan memeluk mereka. Itu tidak baik. Sepertinya Yara dan Yesa justru menjadi takut," sesal wanita itu.
"Bang Ares tidak pernah benar-benar meninggalkanku. Dia pergi, tetapi tidak meninggalkanku. Dia melakukan itu karena berpikir bahwa itulah yang kuinginkan, bahwa itu merupakan keputusan terbaik," tutur Siena. Perempuan itu menyeka air matanya.