"Aku ingin berkunjung ke makam Bang Ares setelah mengantarkan Yara dan Yesa ke sekolah," Siena mengumumkan. Perempuan itu mengatakannya sambil terus sibuk memasukkan kotak bekal ke tas Yara dan Yesa.
Mendengar perkataan Siena, Dika sontak mendongak. Pria itu langsung melupakan sarapan di hadapannya. Dia tak mengatakan apa pun, hanya diam sembari terus mengamati sang istri.
Ketika Siena selesai dengan pekerjaannya, perempuan itu mengangkat wajahnya. Matanya bertemu dengan mata sang suami. Kemudian dia bertanya, "Apa kau keberatan?"
Dika menggeleng. "Tidak apa-apa," ujar pria itu. "Sebenarnya, aku juga ingin mengunjungi Ares. Aku belum pernah datang ke makamnya semenjak kejadian itu."
Ujung bibir perempuan itu melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman. "Setelah kau benar-benar pulih, kita akan mengunjungi Bang Ares bersama-sama," janjinya.
Dika membalas senyuman sang istri dengan agak enggan.
