Keesokan paginya, Siena dan Dika tak saling bicara. Ada ketegangan yang tak terungkapkan di antara mereka. Keduanya tahu apa penyebabnya, tetapi baik Siena maupun Dika tidak ada yang mau menyinggung tentang topik itu. Mereka berdua sama-sama bungkam. Mereka hanya saling melempar senyum canggung demi menutupi masalah yang ada dari Yara dan Yesa, tetapi sebisa mungkin keduanya berusaha menghindar dari keharusan saling bicara.
Yara dan Yesa sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Keduanya makan dalam keheningan. Mereka seperti ikut merasakan ketegangan yang terjadi di antara kedua orang tuanya dan tidak ingin mengusik orang-orang dewasa itu. Yara dan Yesa menjadi lebih tenang dan tidak terlalu banyak bicara.
Siena sedang mempersiapkan bekal makanannya, sedangkan Dika tengah menggendong Orianna yang entah kenapa terus menerus rewel sedari tadi. Asisten rumah tangga mereka yang bertugas membersihkan rumah belum datang, sehingga Siena harus mengerjakan segalanya seorang diri.