Ketakutan Siena memuncak ketika Dika hanya diam setelah dia mengungkapkan semuanya. Dika hanya diam, tak mengucapkan satu patah kata pun. Hanya sesekali terdengar suara helaan napasnya. Namun, Dika masih membisu. Siena hendak turun dari ranjang ketika Dika akhirnya membuka suara untuk yang pertama kalinya.
"Kenapa?" tanya pria itu.
Kening Siena berkerut, tak mengerti dengan maksud pertanyaan Dika. "Kenapa apanya?" Siena balik bertanya.
Dika menarik napas dalam-dalam. "Kenapa kau mengatakan semua ini kepadaku?" terang Dika.
"Bukankah tadi aku sudah mengatakan apa alasanku? Aku tidak ingin menyembunyikan apa pun darimu. Dan aku sudah lelah menyembunyikan semua ini," ujar Siena lirih.
Dika menggeleng. "Tidak. Kau sedang mengujiku, kan?" tukas Dika.
"Mengujimu?" tanya Siena tak mengerti. "Siapa yang mengujimu? Aku?"
"Kau ingin tahu apakah aku akan tetap bertahan denganmu meski sudah mengetahui semua ini," ujar Dika.