Pria itu menerjang ke arah Siena, kemudian menampar Siena. Perempuan itu tersungkur ke lantai. Dia belum sempat berdiri ketika pria itu menjambak rambutnya. Siena memekik kesakitan. Matanya terasa panas. Air matanya merebak, kemudian air mata itu mengalir di pipinya.
Pria itu berlutut di hadapan Siena. "Kau berniat kabur, eh?" desis pria itu tepat di telinga Siena. Satu tangannya yang bebas mencengkeram rahang Siena sampai perempuan itu merasa kesakitan. Namun, Siena tak gentar. Dia balas menatap penculiknya. Jika dia mati, maka dia akan mati secara terhormat. Dia akan melawan pria itu sebisa mungkin. "Jadi, kau berpura-pura tidak sadar dari tadi? Apa kau menikmati apa yang kulakukan terhadapmu, Jalang?" Siena bisa mencium aroma rokok yang terdapat pada napas pria itu.