"Kau tidak tahu betapa takutnya aku ketika melihat keadaanmu yang pingsan di dalam genangan darahmu sendiri. Kau tidak mengerti betapa paniknya aku melihat kondisimu semalam. Kau—" aku mengusap wajahku kasar, kemudian menggeleng, "astaga. Kulitmu bahkan sudah sepucat mayat. Tubuhmu sangat dingin. Kupikir kau akan mati. Beruntung karena dokter masih bisa menyelamatkanmu."
Wajahnya langsung berubah murung. "Kalaupun aku harus mati demi Siena, aku akan mati dengan tenang. Apalagi, Siena sudah menikah dengan orang yang tepat. Aku yakin kau akan mampu menjaga Siena dengan jauh lebih baik dariku," ujar Ares.
