"Apa maksudmu?" tanya Juna dingin. "Apa maksud perkataanmu?" pemuda itu berteriak kepada Siena yang hanya duduk sembari terisak-isak. Kemudian, seorang perawat masuk. Mungkin dia mendengar keributan yang terjadi di dalam kamar ini.
Perawat itu memperingatkan kami untuk tidak membuat kegaduhan di rumah sakit, lalu meminta kami keluar. Hanya aku yang diizinkan tetap di tempat mengingat aku merupakan suami Siena. Di depan kamar, Juna masih menatap Ares penuh kebencian.
"Jauhi adikku dan keponakan-keponakanku. Kau mungkin memang sudah mendonorkan matamu untuk Siena, tetapi kau juga sudah menghancurkan dia lebih dari yang kau sadari. Jika aku melihatmu mendekati Siena, kau akan menyesal." Juna berpaling kepadaku, lalu berkata, "Jaga adikku baik-baik. Jangan biarkan pria berengsek ini dekat-dekat dengan Siena."
Juna pergi ketika Mama tiba di rumah sakit. Begitu juga Ares, meskipun dia tampak enggan ketika harus pergi meninggalkan Siena.
