Di suatu malam di hutan kerajaan sedang di landa badai deras, Feifan Sedang bertarung dengan tentara bayaran kerajaan.
Bukan tidak ada alasan dia bertarung dengan 12 tentara bayaran tersebut, Feifan mempunyai prinsip untuk melindungi yang lemah dan memberantas kejahatan.
Feifan sendiri melakukan sebuah kudeta di kerajaan tersebut karena sudah tidak tahan dengan seluruh perbuatan kotor kerajaan.
Sangat di sayangkan kemampuan Feifan Yang Saat itu hanya di modali bakat tanpa asahan harus gugur menghadapi 12 tentara bayaran milik kerajaan, namun apa ini, sangat aneh Jiwa Feifan Terjebak Di Antara Ambang Kematian Dan Kehidupan, Dia bahkan tidak dapat melihat apa apa, Hanya Kehangatan Yang ia rasakan setelah bertarung saat cuaca yang lumayan ekstrim tersebut.
"Rasa Hangat ini, bukankah seharusnya aku mati setelah kalah melawan 12 tentara kotor itu?!" Ucap Feifan dengan nada bingung, "Ah.. benar juga, ini adalah posisi dimana orang kalau sudah mati, jadi aku mati lagi ya.." Feifan Tidak merasa menyesal karena kematian keduanya untuk melindungi yang lemah tapi dia masih merasakan sesuatu yang menjanggal...
"tidak apa apa setidaknya aku sudah berusaha, aku tidak salahkan?, aku sudah berjuang kan?, Apa semua keyakinan ku ini sudah benar?, semua sudah terjadi dan aku kalah" Feifan mulai merasa cemas akan tindakannya yang setengah-setengah,
Rasa cemas Feifan semakin menjadi-jadi, Dengan Kematiannya itu tentu saja pelindung untuk orang-orang lemah pasti akan hilang, Feifan tersadar dia memiliki prinsip yang belum selesai untuk melindungi yang lemah dan memberantas kejahatan
rasa ini sepertinya aku pernah merasakannya, Benar saja bahwa Feifan bertemu kembali dengan sosok misterius yang pernah ia temui saat kematian pertamanya, sosok misterius itu lah yang mengembalikan jiwa Feifan yang hampir lenyap di kehampaan. "Dasar bodoh!!" Ucap sosok itu dengan nada yang kurang senang terhadap Feifan, Lantas Feifan terkejut akan situasinya yang ada di pikirannya hanyalah rasa dejavu yang pernah ia alami.
Sosok misterius itu sudah memberikan Feifan Kehidupan yang baru dan memberinya berbagai bakat sebagai bekal untuknya, tapi dia tidak mengbangkan bakatnya ternyata dia cukup bodoh sebagai orang yang mendapat kesempatan kedua
tapi sosok misterius itu tidak sepenuhnya salah dalam memilih orang, Feifan adalah orang yang berbudi dan baik, dia tahu kenapa Feifan tidak melatih bakatnya itu karena dia terlalu sibuk untuk membantu orang banyak, sampai lupa akan dirinya dan tugas penting nya