Chereads / Senja Yang Tak Ku Gapai / Chapter 45 - Kecemburuan Brian

Chapter 45 - Kecemburuan Brian

Assalamualaikum Dinda, maaf pagi-pagi mengganggu bisa kamu pagi ini jam 8 untuk ke RS. Saya ingin minta tolong bantuan mu" ucap dokter Yudha

Waalaikumsalam dokter Yudha, tidak menggangu sama sekali pas saat saya menyelesaikan proposal, bisa banget dokter saya akan ke RS jam 8, tapi tidak lama kan dok? Soalnya jam 1 saya ada bimbingan dikampus" ucap Dinda

Iya hanya sampai jam 11. Terimakasih ya. Sampai ketemu di RS" ucap dokter Yudha

Siap dokter, assalamualaikum"ucao Dinda

Senang banget ya yang abis telponan sama dokter Yudha. Pagi-pagi gaada kerjaan apa itu dokter telpon istri orang" ucap Brian

Justru itu ada kerjaan dia minta tolong sama aku untuk ke RS. Udah ah aku mau mandi dulu" ucap Dinda

Brian mengikuti Dinda menuju ke kamar mandi sambil berdehem..

Mau ngapain ngikutin aku stop, berhenti disitu" ucap Dinda

Mau ikut kamu kedalam. Mandi bareng yuk, udah sah kan kita"ucap Brian

Nggaaaaa... Ibuu.. Dinda langsung lari sambil menutup pintu dan. Buugh aww sakit"ucap Dinda yang sedang dalam keadaan duduk karena terpeleset

Dinda. Yaampun kamu ngapain duduk disitu" ucap Brian sambil tertawa

Tega banget ngetawain orang kesusahan, gara-gara kamu ini. Udah sana keluar aku bisa sendiri"ucap Dinda

Yaudah kalau gamau dibantu" ucap Brian

Dasar nyebelin" teriak Dinda. Tuhkan jadi lupa bawa baju salin ke kamar mandi

Selesai Dinda mandi ia keluar dengan balutan handuk diatas kepalanya dan badannya sambil menuju ke lemari untuk mengambil pakaian dan berjalan ke kamar mandi untuk dipakaikan.

Istri aku kenapa sangat menggoda sekali. Tahan Brian, tahan" ucap Brian

Dinda kembali keluar kamar mandi dengan lengkap berpakaian dan menuju ke meja rias untuk berdandan sedikit lipglos dan bedan tabur.

Sayang kamu tadi sengaja memancing ku?"tanya Brian sambil memeluk Dinda dari belakang

Memang nya kamu ikan dipancing? Aww. Kaki aku sakit"ucap Dinda

Sini kaki sebelah mana, biar aa oleskan pakai minyak kayu putih sambil dipijat sedikit. Tahan ya ini sedikit sakit"ucap Brian

Awww.. pelan-pelan sakit, sakit banget bukan sedikit. Kamu mau nyiksa aku ya, sakit tau. Tapi ko udah ga sakit lagi ya" ucap Dinda sambil menggerakkan kakinya

Jangan prasangka buruk makannya." Ucap Brian sambil keluar dari kamar menuju ke meja makan untuk sarapan

Ka Bayu? Sudah lama ka ayo kita sarapan bareng" ucap Brian

Lumayan. Kaka Cuma mau ngasih berkas ini, hari ini ada meeting ya jam 2 siang jangan lupa. Oh iya pelan-pelan kalau mau aksi sampai kedengaran suara Dinda loh ke bawah" ucap ka Bayu

Uhuk.uhuk.. makasih ya ka sudah merepotkan mengirim berkas sampai kerumah"ucap Brian

Sama-sama. Kaka langsung pamit yaa. Assalamualaikum" ucap ka Bayu

Waalaikumsalam ka." Ucap Brian

Selang lima menit Brian pun langsung pergi ke kantor tanpa pamit dengan Dinda. Dia ingin mengikuti keinginan Dinda untuk tidak terlalu banyak mengurusi aktivitas nya.

Aa. A kamu dimana"ucap Dinda

Non, tadi tuan Brian udah berangkat ke kantor." Ucap bibi

Oke Bi. Kalau gitu aku pamit ya assalamualaikum Bi" ucap Dinda

Waalaikumsalam hati-hati non"ucap bibi

Berhubung kendaraan yang biasa Dinda pakai masih terparkir rapi di bagasi rumahnya. Saat ini Dinda ke RS menggunakan taksi online, padahal digaransi Brian masih terdapat satu mobil. Tapi Dinda lebih memilih menaik taksi karena bisa sambil santai

Hai akhirnya datang juga. Jadi saya rencana ingin membuka klinik ibu bersalin serta berdampingan dengan apotek." Ucap dokter Yudha

Wah rencana yang bagus dokter." Ucap Dinda

Jadi saya ingin kamu menjadi dokter utamanya yang membantu saya. Klinik buka setiap Sabtu Minggu. Jadi gimana bisa?"tanya dokter Yudha

Bisa sekali dokter. Saya bersedia" ucap Dinda

Kalau bersedia mari kita langsung survey lokasi nya. " ucap dokter Yudha

Dinda dan dokter Yudha masuk kedalam mobil yang sama untuk menuju ke lokasi klinik yang akan dibangun oleh dokter Yudha. Diseberang sana terdapat Brian yang dengan sengaja memata-matai Dinda.

Okey Dinda, kalau ini yg kamu inginkan. Akupun bisa melakukannya" ucap Brian

Ini lokasinya gimana strategis kan?"tanya dokter Yudha

Bagus sekali dokter. Btw aku mau tanya berapa nih untuk honor aku" ucap Dinda

Kalau itu saya hanya bisa menawarkan gaji pokok kamu satu hari 500 ribu belum termasuk uang makan, transportasi dll. Bersihnya sekitar 650ribu."ucap dokter Yudha

Okee. Saya terima." Ucap Dinda sambil berjabat tangan dengan dokter Yudha. Lumayan juga "gumam Dinda

Wah tidak terasa sudah jam 12 lagi. Kamu mau ke kampus bimbingan? Yasudah biar saya antarkan dulu kamu ke kampus lalu saya balik lagi ke RS." Ucap dokter Yudha

Gausah dokter, merepotkan nanti saya bisa naik taksi" ucap Dinda

Tidak merepotkan lagi pula jadwal saya hari ini senggang." Ucap dokter Yudha

Terimakasih banyak dokter sudah mengantarkan saya ke kampus. Assalamualaikum"ucap Dinda

Waalaikumsalam. Good luck bimbingan nya" ucap dokter Yudha

Itu dokter ganjen banget sih kelakuan nya godain istri orang aja" gerutu Brian

.....

Waktu menunjukkan pukul 19.00

Brian lebih dulu sampai ke rumah. Hallo Rita plis pura-pura saat ini juga jadi pacar aku okey. Aku transfer 20 juta. Jadi hanya untuk berakting mesra" ucap Brian

Ide Lo itu gila. Mana bisa gw action gitu, lu sahabat gw. Dan gw juga udah bersuami, gamau bisa-bisa diamuk gw sama suami gw" ucap Rita

Tolongin mohon bangett gw. Gw tambahin deh 30 juta" ucap Brian

Yaudah gw tolong in. Sekali ini aja yaa, lumayan juga 30 juta buat happy happy sama suami" ucap Rita

Dasar ya matre. Huuh sini kerumah awas lu telat." Ucap Brian

Siap." Ucap Rita.

Rita lebih dulu sepuluh menit sampai dirumah brian setelah itu disusul oleh Dinda.

Assalamualaikum a. Ini siapa a?"tanya Dinda

Waalaikumsalam. Temen aku" ucap Brian

Sayang. Masa aku Cuma dianggap teman" ucap Rita sambil duduk dipangkuan Brian dan mengusap pipi Brian

Oh temen, tapi berani ya duduk diatas paha kamu?"ucap Dinda sambil berjalan ke atas menuju kamar

Udah kan. Mana bayaran nya gw mau balik" ucap Rita

Makasih ya rit. Gw tf, nih udah sampai" ucap Brian sambil menunjukkan bukti tf via mobile bank

Hiks hiks hiks hiks.. udah pagi ninggalin gitu aja sekarang selingkuh.. ibu aku mau pulang" ucap Dinda sambil menangis menuju ke kamar mandi dan dinyalakan shower.

Boy. Maafin aku sudah mengecewakan kamu. Aku butuh kamu boy, kenapa saat bimbingan tadi kamu tidak datang. Hiks hiks hiks hiks. Dua jam telah berlalu Dinda keluar kamar dengan piyama dan menuju ke kasur mengambil bantal dan turun kebawah untuk tidur di kamar tamu.

Kamu mau kemana. Bawa bantal segala. Tidur disini jangan kemana-mana" ucap Brian

Dinda tidak menghiraukan perkataan Brian dan langsung turun kebawah..

Waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi Dinda pun belum keluar dari kamar tamu. Brian yang sedari malam tidak bisa tidur. Kini turun dan melihat sepatu Dinda masih tertata rapih dirak itu artinya Dinda masih dikamar tamu tersebut.

Brian bolak balik seperti setrikaan didepan kamar tamu. Sudah jam 09.10 Dinda belum bangun itu tidak mungkin atau ada apa-apa?"gumam Brian sambil membuka pintu kamar tamu

Dikunci segala lagi. Untung ada duplikat" ucap Brian

Dinda. Din yaampun Dinda kamu demam tinggi"ucap Brian sambil memegang kening Dinda dan segera mengambil termometer

39°c astagfirullah Dinda tinggi banget demamnya. Din kita ke RS ya sekarang" ucap Brian

Dinda bangun Dinda." Ucap Brian

Boy maafin aku.. boy maaf" Dinda mengigau memanggil nama Boy

Dalam demam saat ini pun hanya boy nama yang diingatnya. Bagaimana cara nya supaya kamu bisa utuh mencintai aku Din" ucap Brian sambil mengompres kepala Dinda

Brian. Mau apa kamu disini, aku ingin sendiri" ucap Dinda sambil membuang kompresan yang asa dikeningnya.

Kamu mau buang kompresan itu terserah. Tapi aku gaakan keluar sebelum demam kamu turun, ini makan buburnya. Kamu belum sarapan dari pagi" ucap Brian sambil menyodorkan bubur ayam ke mulutnya Dinda

Dinda tak menjawab sepatah kata pun dan memunggungi Brian

Dret dret. Halo Dinda pembangunan kliniknya akan berjalan selama satu bulan. Jadi bulan berikutnya kamu sudah bisa memulai kerja ya" ucap dokter Yudha

Iya dokter Yudha. Terimakasih banyak" ucap Dinda

Brian sudah tidak bisa mengontrol emosi nya mengambil handphone Dinda dan langsung dibanting. Brak

Kamu mengacuhkan aku. Nama Boy ada dalam tidur Mu tadi dokter Yudha menelpon kamu menjawab nya. Aku ini suami mu. Hargai aku" ucap Brian

Hiks.hiks.hiks Dinda menangis sambil bergetar. Aku tidak mau pernikahan seperti ini, kalau kamu mau tidur dengan wanita lain diluar sana silahkan. Ceraikan aku mau pisah dari kamu hiks hiks." Dinda bangun dari matrasnya dan berjalan menuju keluar rumah tidak sempat memanggil taksi yang lewat ia tergulai pingsan dipinggir jalan.

Dinda bangun. Maafin aku Dinda, Dinda." Ucap Brian