Chereads / Priaku bertangan dingin / Chapter 5 - Hutang Budi yang Ditagih

Chapter 5 - Hutang Budi yang Ditagih

Hardi kembali menuju rumah dengan kepala sedikit pusing karena terlalu banyak minum namun bayangan Tania tetap saja masih ada, bahkan semakin menjadi-jadi menggoda Hardi berseliweran lewat di kepalanya.

Taniaaaa, enyahlah dari kepalaku, pekik Hardi.

Kepala yang semakin pusing, badan semakin sempoyongan membuat Hardi tertidur begitu saja di kursi tamu. Entah sudah berapa jam lamanya Hardi tertidur dan ini sudah lewat jam matahari naik.

Hardi terbangun sambil meregangkan otot-ototnya yang mulai terasa pegal karena posisi tidur yang tidak bagus, berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan badan yang sudah mulai berbau tidak enak.

Hah segar terasa badan ini kalau sudah mandi, wah sudah jam 12 siang, cukup lama ternyata aku tertidur. Sambil menyeruput kopi yang sudah mulai dingin karena dari tadi disiapkan oleh pembantunya.

Tania sedang apa dia sekarang, pikiran Hardi tertuju pada Tania yang akhir-akhir ini terus membayanginya.

Hardi mengambil ponselnya dan mulai mencari nomor Tania yang di simpannya waktu itu.

Hai, hallo Tania. Ada waktu? Hardi berbicara dengan Tania lewat ponselnya.

Oh hai kamu Hardi, tumben telpon aku. Ya, kebetulan sekarang aku lagi nggak ada kegiatan maklum hari libur, jawab Tania.

Aku menagih janjimu balas budi atas kebaikanku, hahahah. Hardi tertawa lepas

O kamu mau menagih janji ku sekarang Hardi? tanya Tania.

Yup, bagaimana jika kita makan diluar kebetulan aku belum makan, jawab Hardi

Mmm boleh, dimana?

Biar aku jemput Tania, kamu cukup duduk manis menunggu sampai aku datang, oke!! perintah Hardi.

Baik aku menunggumu, jangan lama keburu kelaparan nanti.