Wahyu pun meninggalkan para perempuan yang sibuk memilih gambar gaun untuk pesta besok, ia tidak ingin menganggu untuk hal itu.
"Mau kemana Papamu?" tanya Riana menyusul Nabila.
Nabila mengangkat bahu "Kemana lagi, Ma. Ruanga kerja-lah" sahutnya.
Kemudian istri Adit menemui Nadya yang sedang mencatat apa-apa saja yang akan disiapkan pesta untuk lusa. Ia membawa sepiring kue berwarna ungu, yang terbuat dari umbian. Tekstur lembutnya begitu menggiurkan, Nadya mencomot satu, dan melahapnya.
"Enak enggak, Nad?" sela Riana juga menghampiri kedua putrinya. Ia melihat Nadya sudah menghabiskan empat buah kue, perempuan paruh baya itu juga tak menyangka, seorang Nadya yang biasanya makan paling sedikit diantara mereka, kali ini hampir menghabisi porsi kue dalam wadah tersebut.
"Enak, Ma" jawab istri Revan.
Tanpa disadarinya, kue tersebut sudah tak bersisa. Semuanya di habisi oleh istri Revan. mertua dan iparnya memaklumi, mungkin Nadya memang menyukai kue tersebut.