Happy reading♡
Hari hari telah berlalu seperti biasa keadaan Qxer academy begitu tentram dan damai. Tidak ada satupun kekacauan yang terjadi. Para murid sibuk berlatih mengasah kemampuan mereka. Sementara itu keadaan para prince dan seorang perempuan yang bersama mereka dalam keadaan baik akan tetapi mereka masih tetap berada didalam hutan itu mencari jalan keluar.
Dilain tempat terlihat seorang gadis yang manis. Ia memiliki rambut pirang yang cantik dengan mata birunya yang indah. Tak lupa pakaian seragam pinknya terpakai ditubuhnya. ia membawa tumpukan buku.
"Hufff...jika saja bukan untuk melatih kekuatan gw, tidak mungkin gue akan membaca buku sebanyak ini. "ucap perempuan itu mengeluh. Ia berjalan pelan agar tumpukan buku yang ia bawa tidak terjatuh. Para siswi yang lain melihat ia sekilas tanpa ada niatan untuk menolongnya. Tak lama terdengar suara langkah kaki.
Tak...tak..
"Duarrr... Hayoo tumben bawa buku sebanyak ini. "ucap seorang perempuan yang mengejutkan perempuan yang membawa buku tadi. Perempuan yang membawa buku itu hanya mendengus kesal.
"Bisa gak sih gak usah pakek acara ngejutin segala? Kalau nih buku jatuhh semua gimana hah!? "Ucap perempuan itu kesal kemudian dia mengatur napasnya. Perempuan yang mengejutkan ia hanya tertawa tanpa merasa bersalah.
"Hahaha aduhh perutku...haha.. btw serius lo mau baca buku sebanyak itu?tumben lo mau baca buku? setau gue lo gak suka yang berbau hal-hal kek gitu? "Ucap temannya itu heran. Ia memiliki rambut abu keunguan dengan iris mata ungu. Ia terlihat cantik.
"Tanya tuh satu satu napa? Dikira mulut gue banyak apa? Serah dah pokoknya bantuin gue duluu bawa nih buku buku ke kamar gue. "Ucap perempuan berambut pirang sambil menyerahkan separuh dari buku yang ia bawa. Temannya hanya menatap ia malas.
"Yayaya... dikira gue pembantu lho apa mana sudi gue bantuin lo.. "Ucap temannya itu sambil mengembalikan bukunya itu.
"Lo bantu gue ...bakal gue taktir dah. "Ucap perempuan berambut pirang itu malas. Temannya menatap ia berbinar seakan melihat sesuatu yang menabjubkan.
"Omgg oke oke gue dengan senang hati bantu lo tapi ingett nanti taktir gue awas kalau gak jadi! "Girangnya yang kemudian mengambil beberapa buku. Mereka berjalan girang menuju kamar perempuan berambut pirang itu.
#Dikamar#
"Hufff berat juga nih... "keluh temannya. Perempuan itu menatap temannya sebal.
"ehh yura lo tau gak denger denger kelima pangeran lagi berada dalam misi besar ya? "ucap perempuan berambut pirang dengan ekspresi bingungnya. Temannya yang bernama yura itu menatap ia heran.
"Lho?misi apa aria? Kok gue gak tau ya? "Ucap yura keheranan. Ia menatap perempuan berambut pirang itu lekat.
"gimana lo bisa tau org lo nya sibuk makan trus... "kesal aria yang memalingkan wajahnya kesal.
"Hehe... "ucap Yura sambil memamerkan gigi nya. Aria hanya bisa menepuk dahinya saja.
"Gini ya mereka lagi dalam misi pencarian crystal crystal itu lhoo dan katanya dark tengah mempersiapkan diri untuk berperang... "ucap Aria menjelaskan. Yura menatap Aria dengan tatapan khawatir. Ia mengigit jarinya kecil.
"Jadi selama ini tidak ada penyerangan dari dark karena sedang bersiap ya? "tanya Yura cemas. Aria dengan cepat menganggukan kepalanya. Yura menatap Aria kemudian tersenyum.
"Kita harus berlatih lebih giat lagi nih... "Ucap Yura lantang. Aria dengan cepat menutup muluk Yura.
"Hmmm..pmffff.. Hufff kenapa sihh? "ucap Yura sambil mengatur napasnya.
"Lo mau semua orang tau? Asal lo taunya gue denger ini dari percakapan ibu perpus. "ucap Aria sambil melotot. Yura kaget mendengar ucapan Aria.
"Lahh berarti rahasia donk? Ya sudahlah... ariaaa.. latihan yuk "ucap Yura girang. Aria hanya menatap Yura. Tak lama senyuman kecilnya muncul.
"Dengan senang hati... Putri Yura "ucap Aria yang berdiri dan membungkuk. Mereka berdua tertawa kecil.
"Wahh terima kasih sang putri Aria "Ucap Yura membalas ucapan Aria. Mereka terkekeh. Aria mengangkat tangannya dan blarrr... Kini mereka telah berada disebuah lapangan luas.
Aria memutar tubuhnya dan penampilannya berubah seketika. Rambut pirangnya yang dikuncir pony tail dengan bunga bunga menghiasi rambutnya. Matanya yang awalnya biru menjadi hijau tua indah. Telinganya yang membentuk runcing. Tak lupa sayapnya membentang indah. Aria memakai gaun hijau daun yang sungguh cocok dengannya. Yura menatap Aria. Ia tersenyum.
"sayangnya gue gak bisa berubah disini... "Ucap Yura sambil berpura pura menangis.
Aria menatap Yura dan tertawa.
"Aduhh..aduhh gue lupa disini gak ada air aduhh...perutku. "ucap Aria tertawa terbahak bahak. Yura menatap Aria dengan sebal. Iapun dengan cepat mengangkat tangannya. Mulutnya terlihat seperti mengucapkan mantra.
Tanah mulai bergelombang cepat. Muncul pusaran air dari bawah dan mengitari Yura.
Yura menutup matanya. Sinar ungu muncul dari tubuhnya. Sinar itu membuat mata silau.
Kini Yura telah berganti menjadi mermaid cantik. Rambutnya yang terurai dengan dihiasi tiara kerang diatasnya. Ekor khas mermaidnya yang berwarna ungu muda dengan paduan ungu tua. Pipinya yang kini telah terhiasi bintik bintik mutiara disana.
Aria menatap Yura tabjub. Ia dengan cepat melesat terbang keatas. Yura dengan sigap mengayunkan tangannya sehingga air mengikuti arah tangannya bergerak.
Aria menatap Yura intes. Ia mengarahkan tangannya ke arah Yura.
"Yoo! Ayo kita mulai! "Teriak Aria lantang. Tidak lama terbentuk akar akar tumbuhan dari tangannya. Akar akar itu melesat cepat menuju Yura. Yura dengan sigap mengayunkan tangannya sehingga pusaran air itu menahan akar akar itu. Namun, air tak cukup kuat untuk menahan akar akar tanaman itu.
Bugh...
"Argh..sial gue gak bisa melihat. "ucap Aria yang mengusap matanya karena debu debu bermunculan dari hasil akar akar tanamannya yang menghancurkan tanah.
Crass...
Dari arah kanan muncul bola air yang menyerang Aria. Membuat Aria kaget dengan bola air itu.
"Yaellah Yur.. cuma air aja ya kali gue bisa terluka. "ucap Aria sambil mengelengkan kepalanya. Yura sama sekali tak menjawab dan tak diketahui keberadaannya. Tak lama air yang berada ditangan Aria membentuk jarum kecil dan meleset cepat sehingga muncul luka goresan ditangan Aria.
"Auchh...sial "ucap Aria sambil menatap tangannya yang berdarah. Ia dengan cepat bergumam . Muncul sulur sulur tanaman dari bawah. Yura yang berada didekat Aria dengan cepat mengarahkan tangannya sehingga muncul hujan didekat Aria.
Hujan itu bukan sembarang hujan melainkan hujan air jarum.
Aria merasa nyeri dengan sigap seperti mengetahui pergerakannya ia mengarahkan sulur sulur tersebut yang digunakan sebagai payung.
Yura tak tinggal diam ia membuat pusaran air dan menghancurkan sulur sulur tersebut. Aria menatap Yura kesal.
Dari balik tangan Aria muncul sulur sulur tanaman yang bergerak ke Yura. Yura membuat tameng air dan membalas Yura dengan membuat pusaran air besar.
Crass....
"Auchh.. "lirih Yura dan Aria berbarengan.
Mereka saling menatap kemudian saling tertawa. Seperti biasa mereka latihan dengan kekuatan sedikit. Keadaan yura sekarang telah terbelit sulur sulur dan Aria yang terbelit pusaran air.
whusss...
Kini mereka tak diperangkap lagi. Mereka menjentikan jari mereka dan ia kembali seperti semula. Mereka saling merangkul dan berjalan menuju gedung. Didepan gedung itu bertuliskan
Qxera Academy