Kini kami telah berada di perbatasan. Melihat laut yang amatlah luas. "Haruskah kita naik perahu? "Ucap Ren disela sela keheningan ini.
"Hmmm... Bagaimana kita bisa menaiki perahu? Perahunya aja gak ada. "Jawab Ken
Ren menatap Ken intes. "hmm.. Benar juga sih.. "Ucap Ren
Secara tiba tiba Windy menuju pinggir laut itu.
"Apa yang mau lu lakukan? "Tanya Ren kepada Windy. Windy mengarahkan tangannya ke arah Pinggir laut itu. Cahaya Biru menjalar pada tangannya. Sring
Sebuah kapal kecil muncul.
"Woahh!! Bagaimana lu membuatnya! "tabjub Ren bertepuk tangan. Windy tersipu malu.
"Ahh.. Itu sekedar Sihir kecil kok~ "Ucap Windy yang mengedipkan satu matanya. Ew..
Kamipun segera menaiki Kapal ini.
Brum..
"Ehh Anjirr kaget gw nih kapal main bergerak sendiri aja. "Kaget Ken yang hampur kejebur aduh..
"Hmm jadi kita akan menuju Pulau Werewolf? "Tanyaku kepada mereka.
"Hmm Ya!! "Jawab Windy ceria
"Owah tempat tinggal kami^^ "Ucap Ken dan Ren secara bersamaan.
ya untuk hari ini hanya dilalui dengan Menyebrang....
Ghakk...ghakkk (suara burung:vv)
Langit mulai mengelap. Deru angin mulai mengencang.
"Malammm ohhh malammm.. "Ucap Ren yang berlari sambil loncat loncat.
"Percayalah Dia bukan Kembaran gw. "Ucap Ken menepuk Dahinya dan menatap Ren dengan tatapan Jijik.
"Hihihi.. tapi darah kalian sama~ "Ucap Windy terkekeh.
Oh ya apa kalian pikir ada yang salah dengan Windy? Aku merasa agak ada yang aneh gitu.
"Kurasa kita harus cepat Sebelum sinar Matahari ini menghilang secara total. "ucapku menpercepat jalanku ini.
"iya~ ya..hilang total^^ "ucap Windy yang dikalimat terakhirnya ia pelankan. Sayangnya aku tak mendengar ucapnya karena fokus pada tanjakan ini.
"Hmm...hilang ya? " said two boys
Tak berapa lama Gerbang Kerajaan Ren dan Ken berada mulai terlihat.
Kamipun mulai berjalan cepat.
Kalian pasti bertanya kenapa kami tak mengeluarkan sayap kami ini? Ya tentu saja jika kami gunakan akan banyak energi terkuras.
Tiba tiba ada 2 penjaga menghadang kami.
"Kalian tidak boleh masuk!! "Ucap Dua penjaga itu.
"Heyy!! Gw Pangeran Ren dan dia Pangeran Ken kenapa kami tidak diperbolehkan masuk? "Ucap Ren marah. Wajar perjalanan ini membuat kami lelah.
"Ehh benarkah? "Ucap Salah satu penjaganya. Mereka saling bertatapan dan berbisik.
"Aku akan memberitau ini kepada raja sebelum aku kembali kalian tetap disini. Xan kamu jaga ya! "Ucap salah satu penjaga dan berlari memasuki gerbang.
Penjaga yang dipanggil Xan hanya berdiri menatap kami.
"Hmm..kalian tau? Aku sepertinya pernah melihat anda tapi aku tidak ingat. "Ucap Xan yang tatapannya kearah Windy. Sekilas Windy terkejut dan Ia tersenyum.
"Ahh.. Mungkin kita pernah secara tidak sengaja bertemu~ "Ucap Windy yang tersenyum dan mengibas ngibaskan tangannya.
Tak...tak...tak
Brak..
"Kalian diperbolehkan masuk. "Ucap Salah satu penjaga yang menuju sang raja tadi.
"Aaakhirnya. "Ucap Ren ia berlari masuk.
"Kalau saja dia bukan saudaraku aku pasti sudah membunuhnya. "Ucap Ken mengepalkan tangannya.
Kami memasuki Kerajaan ini. Kerajaan ini didominankan berwarna Hitam dan kuning.
Setelah diruang singgah sana. Kami melihat Sang Raja dan Ratu. Ratu tersenyum.
"Wahh! Selamat datang! "Ucap Sang Raja kepada kami. Ren dan Ken menuju sang ratu dan mereka berpelukan ala t*letabis.
"Kami rindu ibuuu>< "Ucap mereka berdua.
"ibu juga. "Ucap Sang Ratu
Wahh keluarga yang bahagia bukan.
"Ada keperluan apa kalian disini? "Ucap Sang Raja tegas.
"Ramalan itu benar benar terjadi. "Ucap Ken kepada sang ayahnya yang tidak lain adalah Sang Raja.
"Wah! Benarkah? Siapa dia? "Ucap Sang Raja dengan nada kaget. Ren dengan cepat menujuk Windy. Windy tersenyum.
"Wahh Apakah Anda Gadis muda? "Ucap Sang Raja yang berjalan ke arah Windy. Ia terlihat sangat senang. Windy menatap Raja itu dengan tatapan senang.
"Hihi.. Iya yang mulia Saya adalah dia yang diramalkan~ "ucap Windy dan membungkukan badannya.
"Bukankah itu terlalu sombong. " one boys
"Wahh Hahah.. Kalian bisa menginap disini kebetulan Hari mulai gelap. Kalau ada apa apa panggil saja kami. "Ucap Sang Ratu tersenyum.
"Wahh terima kasih ibu. "Ucap Ren dan memeluk Ibundanya. Anak yang manja.
Kami segera menuju kamar masing masing.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sang Raja menuju kamar putranya. Sedangkan Sang Ratu masih berdiri di dekat singgah sananya. Ia pun mendekat ke arah Windy.
"Apa yang sedang kamu pikirkan? "Ucap Sang Ratu bertanya kepada Windy. Windy menatap sang ratu.
"Yang Mulia~
Aku ada urusan sebentar aku permisi ya. "Ucap Windy tersenyum sambil membungkukkan diri.
"Malam malam? Huh? Baiklah Jangan lupa tepat pukul 8 malam anda harus menuju ruang makan karena Makan Malam akan ada pada jam itu saja. "Ucap Sang Ratu tersenyum ramag.
"Baik Yang Mulia. "Ucap Windy dan berlalu pergi
"Hmm..firasatku buruk dengan anak itu. Ya sudahlah. "Ucap Sang Ratu dan pergi menuju kamarnya.
Di tempat Keyra ...
"Humm... "lirih keyra yang mengucak matanya. Ia Kaget.
"Apa tadi mimpi? Kenapa aku ada dikamarku? "Ucap Keyra terkejut. Ia segera menatap jendela.
"Langit telah gelap... Apa yang terjadi? Bukankah aku tadi... Akhh!! Ruangan itu! "Ucap Keyra dan menjentikan Jari tangannya. Ia segera bersiap untuk mandi.
15 menit kemudian. Ia telah memakai piama tidurnya. Ia pun segera Menuju perpus itu lagi akan tetapi.
Akh..
"Kepalaku! "lirihnya
Sring...
"Dimana aku?? "Tanya Keyra menatap Sekeliling dengan heran. Ia menatap tubuhnya yang seperti transparan dan menatap sekeliling. Bulan biru terang bersinar...hembusan angin berderu..
"Dimana ini? "lirihnya lagi. Ia hanya dapat menatap sekeliling dengan kebingungan.
Tiba tiba ..
"Akh... Perutku.. "Ucap Seorang wanita memegang perutnya. Keyra segera menuju keperempuan itu.
"Apa anda baik baik saja? "Tanya Keyra kepada Wanita itu tapi wanita itu tetap diam tak merespon. "Akh.. Hiks.. "Ucap Wanita itu. Ia memegang perutnya. Dari arah belakang ada seorang pria mendekat.
"Sayang kamu tidak apa apa? "Tanya Pria dengan nada khawatir. Ia terlihat sangattlah cemas.
"Aku tidak apa apa akh.. Sepertinya bayi ini mau Lahir akh.. "Lirih Wanita itu terlihat wajah wanita itu menoleh kearah pria itu. "Tunggu!! Bukankah itu wanita yang ada diFoto tadi!!! "Kaget Keyra menutup Mulutnya
Pria itu segera mempapah Wanita itu. Mereka dengan cepat berlari. Tidak kah kalian tau? Keadaan mereka begitu kacau penuh darah dan sebagian pakaian mereka sobek. Mereka dengan tak ambil pusing segera memasuki sebuah goa yang tertutup semak semak.
Brakk...drakk..tukk ihakk
"Temukan mereka jangan sampai lolos!! "Ucap Seorang pria dengan baju zirah ia menunggangi kuda. Segerombolan pria lain ada dibelakangnya. Mereka menaiki kuda dan kuda itu berlari dengan sangat kencang.
Keyrapun berjalan kearah Kedua Pasturi itu. Ia tampak kaget "Apa aku tembus? "Ucap Keyra. Segera Ia tak mempermasalahkannya. Ia melihat wanita itu sedang kesusahan. Pria yang merupakan suaminya memegang tangannya erat. 5 menit kemudian lahirlah seorang bayi
Oee...oee
Bayi itu bersurai Biru gelap dengan matanya yang indah. Kulitnya seputih salju. Ia tampak menangis.
"apa ini masa lalu Foto itu? "Tanya Keyra kepada dirinya sendiri. Ia memperhatikan keadaan dengan serius.
"A...apa yang harus kita lakukan? Mereka tidak akan lama pasti mengetahui Keberadaan kita. "Ucap Pria tersebut. Wanita itu menatap Bayinya dan mencium kening bayi tersebut.
Srekk..srek..
Seekor Rubah muncul dari dalam Goa yang gelap. ia menatap Pasturi itu dengan tatapan aneh. Beberapa saat ia terdiam dan kemudian marah.
"Siapa kalian!! apa yang kalian lakukan diRumahku!! "Tegas Rubah itu dengan amarah.
"Eh.. Yerz? "Tanya Wanita itu ke rubah itu.
"Kenapa engkau tau namaku. "Ucap Sang rubah heran. Ia menatap Wanita itu lekat. Wanita itu hanya bisa menangis.
"Yerz ini aku ....