jantung ku serasa ingin keluar ketika terdengar dering ponsel kecil ku. kinana, tanpa basa-basi aku segera mengangkat telepon nya.
"sek,"
"panggil polisi cepat dan lacak telepon ku!"
tttuuuut..ttuuuuut..
dengan cepat laki-laki itu datang ke arah ku dan tangan nya sudah ada di sela-sela rambut ku membuat ku meringis kesakitan. cengkraman tangan nya sangat kuat hingga aku tidak bisa berbuat apa-apa. dalam hati aku hanya bisa berdoa semoga polisi segera datang dan menyelamatkan ku. entah kenapa meskipun jantung ku berdetak kencang tetapi aku masih memiliki keberanian untuk menatap matanya. kelam, hanya itu yang bisa ku rasakan saat bertatapan dengan nya.
"gobblook" tangan nya mendorong kepala ku hingga aku tersungkur ke depan. ia mengambil tali dan berusaha mengikat kedua tangan ku di belakang. ia menyeret ku masuk ke dalam rumah nya yang seperti gudang atau tempat pengumpulan barang bekas. namun saat itu juga suara sirene dari mobil polisi terdengar mendekat.
"sekaaar. sekaar..." suara kinana teman ku berteriak memanggil.
laki-laki itu gugup dan melepaskan tali nya lalu berlari ke arah belakang rumah nya. namun polisi dengan singgap menangkap nya.kinan segera menghampiri ku dan memeluk ku erat. di dalam hati aku sangat berterima kasih kepada nya karena telah menyelamatkan ku.