Tidak dapat di tebak oleh seorang Vani yang cantik,pintar,dan baik kepada banyak orang,sekaligus anak dari salah satu Pemburu Kesatria,gak nyangka seorang Cresta yang terlahir dari Pemburu Spesial menyukainya.Vani selalu di panggil dan menjadi panitia,saat ada acara di sekolahnya,hal itu membuat ia terkenal di sekolahnya.Bukan hal itu juga yang membuat Vani begitu terkenal,hal lainnya pada saat Cresta menembak Vani menjadi pacarnya di dalam halaman sekolah saat jam istirahatnya.
Saat itu Vani tidak membayangkan hal itu akan terjadi dan berusaha mengikuti apa yang Cresta inginkan.Tetapi Vani menolaknya,saat itu adalah saat dimana Cresta mengutarakan hatinya kepada Vani
"Hmm...Vani ada yang ingin aku bilang pada kamu,tapi kamu harus jawab dengan jujur dan tidak perlu cepat saat menjawabnya",Cresta yang berbicara kepada Vani dan sambil menarik Vani ke halaman sekolah.
"iya,apa yang ingin kau tanyakan,mungkin aku bisa jawab,tapi jangan di halaman...aku merasa malu sekarang",ucap Vani yang sedikit malu saat Cresta menariknya ke halaman.
"Jadi aku hanya menanyakan sekali,dan jawabannya hanya ya dan tidak,oke...apakah kamu mau menjadi pacar aku?",tanya Cresta kepada Vani sambil berlutut memegang tangannya Vani.
"ha...kamu ingin aku jadi pacar kamu?",Vani sedikit terkejut dengan hal itu,dan sedikit gugup saat menjawab.
" iya,maukah kamu?,aku berjanji akan menjaga kamu,hingga tidak membiarkan siapapun menganggu dan membuat kamu terluka,ini juga bukan hanya sekedar ucapan tapi dengan melakukan itu mulai dari kamu menerimaku,I Promise...",ucap Cresta yang membuat Vani hanya terdiam tidak berkata apa-apa.
Vani tetap terdiam hingga ia tidak bisa melakukan apa-apa saat itu,sampai kakinya ingin berlari tapi tidak bisa,seperti membeku.
"Vani,please,I Promise",Cresta berusaha membuat Vani tetap berbicara kepadanya,tetapi Vani masih terdiam tanpa daya untuk mengatakan kepada Cresta bahwa ia tidak menyukainya,Vani ingin mereka hanya sebatas teman atau sahabat.Tapi Vani mengatakan yang hal itu kepada Cresta.
"Maaf Cres...aku tidak bisa menerimamu,dan juga aku tidak ingin punya pacar sekarang,sekali lagi aku minta maaf dengan perkataan ku yang mungkin dapat menyakiti perasaanmu",ucap Vani yang mungkin membuat Cresta sedikit kecewa dengan perkataan itu.Cresta tetap kuat walaupun perkataan itu dapat membuat dirinya sedikit hancur.
"oh,hmmm...iya,aku ngerti kok,terima kasih atas jawaban yang kau kasih padaku", Cresta yang hancur dan tidak bisa berkata apa lagi selain kata itu.
Mungkin waktu yang salah,atau Vani yang salah memberikan jawaban,tetapi semua itu pasti sudah di atur sama tuhan.Cresta tetap kuat dan berusaha tidak memberikan wajah murung kepada Vani,Vani pun pergi meninggalkan Cresta yang terdiam di halaman tersebut.Vani tahu pasti kata itu membuat Cresta hancur,Vani hanya tidak menginginkan pacaran.Cresta pergi ke dalam kelasnya,dan banyak teman kelasnya bangga dengan apa dibuat Cresta,banyak temannya yang memberikan ucapan atas pengakuannya,sehingga cewek-cewek yang ada di sekolahnya sangat terharu saat melihat itu,dan membayangkan kalau mereka yang Cresta tembak.Saat pembelajaran Cresta hanya memikirkan ucapan Vani,dan Cresta pun takut kalau Vani tidak akan berteman dengan dia lagi.
Saat pulang dari sekolah,Cresta bertemu Vani di jalan menuju gerbang,Vani memalingkan pandangannya pada Cresta.Cresta ingin memanggilnya tetapi Vani pergi dengan teman sekelasnya keluar gerbang dengan cepat.Saat itu Cresta tidak berbicara pada Vani,tapi perasaan itu selalu ada,Cresta selalu menunggu waktu yang tepat agar Vani bisa menerimanya.Cresta pergi ke tempat sendirinya yang membuat ia tenang tanpa ada bisingan.Selalu ada hayalan tentang Vani di dalam pikirannya Cresta,Cresta selalu berpikir 'apakah aku sudah benar mengungkapkannya tadi?atau aku salah!',pikiran yang terbayang itu membuat suasana hatinya sangat kacau,tapi Cresta berusaha untuk tenang dan optimis,'aku tahu pasti sudah benar,mungkin waktunya saja yang salah',Cresta tetap optimis,dan selalu kuat dengan keadaannya sekarang.
Cresta kembali ke-rumah dan menyembunyikan hal itu kepada orang tuanya,Cresta cepat membersihkan dirinya dengan mandi,setelah itu Cresta bergegas pergi ke kamarnya sambil mencoba untuk tidur,tapi tetap tidak bisa.Ayahnya Cresta pergi ke-kamarnya anaknya,sambil menanyakan apa yang terjadi disekolah,Cresta hanya mengatakan banyak tugas yang harus dia kerjakan besok jadi dia sedikit lelah.Trande sudah mengetahui hal itu.
"pasti semua karena cinta kan?",tanya Trande ke anaknya Cresta.Cresta kaget dan bertanya "mengapa ayah tahu?", sambil beranjak dari tempat tidurnya.
"Ayah sudah tahu,karena ayah waktu seumuran kamu pernah rasain,jadi cinta itu harus di perjuangkan,dan bukan kepada yang hatinya busuk tapi kepada siapa yang selalu membantu dan perhatian kepada kamu",Trande yang selalu menyemangati anaknya.
"hmmm...iya ayah,makasih sudah mencoba membuat aku bangkit untuk tetap memperjuangkannya", ucap Cresta sambil senyum kepada ayahnya.
Pasti selalu ada orang tua yang akan menyemangati anaknya agar selalu berusaha dalam segala apapun.
Akhirnya Cresta bisa tidur dengan tenang dan melupakan apa yang terjadi pada hari itu,Cresta pun mencoba bangkit dan bisa membuat Vani menerimanya.Trande sedikit tertawa dengan apa yang di alami anaknya,mungkin setiap remaja akan merasakan itu dengan suasana yang berbeda.Pagi pun tiba dan Cresta beranjak dan membersihkan tempat tidurnya,setelah itu Cresta membersihkan dirinya untuk bersiap untuk menanyakan kabar Vani pada hari ini di sekolah.Cresta pun mengawali paginya dengan semangat dan percaya dirinya untuk mendapatkan hari yang indah.
Semua seperti sama dan tidak berbicara kejadian yang kemarin,Vani tiba di depannya Cresta dan memberikan salam kepadanya,awal yang begitu baik untuk hari yang indah,Cresta akhirnya bisa tenang dan berpikir jernih sekarang,Cresta mencoba mengawali pembicaraannya dengan baik kepada Vani,mungkin Vani udah bisa melupakan kejadian yang kemarin,hingga tidak ada dari mereka yang rapuh.Ikatan itu tetap ada,Cresta memberikan candaan kepada Vani agar ia bisa berteman lagi tanpa ada konflik.
Kesenangan itu membuat Cresta sangat tenang dalam pembelajarannya dan bisa menjawab semua yang guru tanyakan padanya.Saat bel pulang berbunyi Cresta masih tetap senang dan memberikan halo juga kepada semua yang memberikan halo.Sampai Cresta pergi ke tempat biasanya dengan keadaan bahagia itu.
Nantikan cerita Saka di sekolahnya dengan Tenri,tetap baca terus cerita ini dengan perjalanan mereka untuk menentukan kekuatan atau pun sejarah di masa lalu,Happy Reading,selalu jaga kesehatan kalian dengan tetap di dalam rumah,dan tetap menggunakan masker kepada mereka yang bekerja.