"Maaf nyonya, tapi itulah kenyataannya." Akunya tanpa ragu, Diana yang tadinya ciut berubah tegar dan tidak gentar menghadapi sorotan-sorotan tajam yang seolah memandangnya jijik di ruangan itu. Ia menolak untuk mundur, ia harus kuat demi bayi yang sedang dikandungnya. Diana tidak menundukkan wajahnya sama sekali seperti yang biasa ia lakukan.
"Berani-beraninya kau? Memangnya kau siapa hah?" Bentak nyonya itu lagi. Anggota keluarga yang lain tidak angkat bicara, mereka masih memandang Diana dengan sorot mata yang sulit diartikan.
"Apapun yang nyonya katakan tidak akan merubah fakta bahwa saya hamil cucu anda"
PLAAAKKKK
Satu tamparan keras mendarat di pipi Diana. Telinganya berdengung saking kerasnya tamparan itu. Pipinya panas hingga Diana terdorong beberapa langkah ke belakang saking terkejutnya menerima serangan yang mendadak barusan.