"Kau benar-benar menguji kesabaranku, jalang sialan"
Diana memekik saat pria itu mengalihkan rasa marahnya pada rok selutut yang Diana kenakan. Tanpa aba-aba pria itu merobeknya hingga tak bersisa. Kini tubuh Diana hanya terbalut bra hitam dan celana dalam senada di tubuhnya. Pria tersebut menyingkirkan rok yang sudah tersobek-sobek itu dari tubuh Diana dan tersenyum di atas kemenangan. Rasa pusing yang Diana rasakan membuat gadis itu tak bisa melakukan apa-apa. Ia juga tidak mengeluarkan isakan. Hanya air mata yang perlahan mengalir di pipinyalah yang menjadi saksi bagaimana hancurnya perasaannya saat ini.
"Jalang seharusnya diperlakukan seperti jalang" ujar pria itu menyeringai kejam.
"Singkirkan tanganmu"
Diana tidak bergeming mendengar perintah yang dilontarkan tuan besarnya ini. Ia masih menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya. Kakinya dikatupkan rapat-rapat. Kedua tangannya menutupi kedua payudaranya yang sintal.
"Kau tidak mendengar perintahku huh?"