Tuan besar itu menindih Diana di bawah tubuh kokohnya. Dikecupinya seluruh tubuh Diana hingga tidak seinchipun terlewatkan. Suara decapan dalam ruangan itu seolah mengalahkan riuhnya hujan lebat di luar sana.
"Sshh aahh tuaann gelii"
Lenguhan dan desahan yang Diana keluarkan seolah menjadi penyemangat bagi pria itu. Gadis ini masih perawan dan masih murni. Pria itu tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh gadis desa yang jelas-jelas bukan miliknya.
"Aku akan melakukannya dengan lembut. Aku tahu kau akan menyesali ini nanti, tapi aku sudah tidak bisa mundur"
Kata-kata yang keluar dari mulut pria itu seolah menjadi mantra yang menghipnotis Diana agar lebih jauh terperosok dalam pesonanya.
"Sshh arghh tu-tuaan. Apa yang kau lakukan?" Tanya Diana setengah sadar saat merasakan benda tumpul nan keras yang menusuk-nusuknya di bawah sana.
"Memberimu hukuman" Tuan besar itu menyunggingkan seringai kejam pada gadis cantik yang sedang menggeliat-geliat di tempat tidurnya.