"Aku sedang ada meeting di restoran yang terkenal dengan seafoodnya, aku langsung teringat denganmu"
"Sebentar ya kak" ucapku lagi tanpa membutuhkan respon tertentu dari kak Alan.
"Bagaimana kuliahmu?" Aku melirik sebentar ke arah kak Alan sebelum menjawab pertanyaannya. Kulihat kak Alan masih menatap punggungku dengan serius. Aku bertanya-tanya apakah kak Genta sudah mengadukan semua gosip di kampus pada kak Alan. Aku takut jawabanku tidak sejalan dengan laporan kak Genta padanya.
"Baik kak" jawabku singkat. Cumi di panciku sudah mulai mendidih. Aku buru-buru mematikan kompor dan menaruh isinya di wadah mangkuk berukuran sedang di atas meja makan.
Aku melakukan semuanya dengan hati-hati karena diperhatikan kak Alan sedikit banyak membuatku kikuk. Wajah tanpan kak Alan selalu berhasip membuatku salah fokus dan malah mencuri-curi pandang ke arahnya.
Aku mengambilkan piring untuk kak Alan dan nasi di atasnya.