"Makan dulu kak" aku berkilah menahan rasa panas yang menjalar di seluruh tubuhku. Wajahku sudah merona dan pasti mirip dengan tomat busuk saking malunya karena tidak siap dengan serangan mendadak dari kak Alan.
"Aku sedang makan"
Kak Alan meloloskan bajuku dengan giginya. Darahku berdesir saat napas hangatnya menyentuh kulitku dari dada hingga perut.
"Makan malam kak, aku lapar" ucapku lagi berusaha menyadarkan kak Alan akan tingkahnya yang membuatku semakin jengah. Kak Alan hanya menggeram ketika ia berhasil menangkup payudaraku dengan kedua tangannya.