"Pejamkan saja matamu" titah kak Alan singkat.
"Aku sudah mencobanya dan tetap tidak bisa" ucapku mengerucutkan bibir. Entah kenapa aku tidak cepat-cepat tidur mengingat besok pagi kami sudah akan pulang.
"Lalu kau mau apa" tanyanya lagi.
"Aku masih ingin ngobrol dan mengahabiskan waktu denganmu. Rasanya semua momen ini terlalu berharga hanya untuk tidur"
"Lalu kau mau berjaga sepanjang malam?"
"Kak Alan mau menemaniku?" Seketika mataku berbinar-binar antusias.
"Kau sedang berlibur atau meronda?" Kak Alan kembali terkekeh. Aku memanyunkan bibirku karena kak Alan tidak menganggap serius perkataanku. Padahal aku sesang benar-benar tidak ingin tidur selarang. Aku rela memiliki kantung hitam di bawah mataku karena tidak tidur semalaman hanya demi memperpanjang waktuku untuk bersamanya meskipun hanya sebentar.
"Aku suka berlibur sambil meronda" sahutku tak mau kalah. Kak Alan menyahutku dengan tawa kecil.
