"Sekarang coba bayangkan saat aku menggandeng pria lain, atau saat aku tersenyum pada pria lain. Bayangkan saatu aku pergi-uhmm" aku meralat kata-kataku dan membuat rencana, kam Alan lebih sensitif terhadap sentuhan. Aku akan membuatnya membayangkan sesuatu yang lebih intim tentang diriku.
"Bayangkan saat aku sedang berciuman dengan pria lain persis seperti yang kak Alan lakukan denganku" bisikku seduktif di telinganya. Aku melihat reaksi tanganya yang seolah meremas baju di dadanya seolah sangat marah dan kesal. Aku tersenyum dengan reaksinya barusan. Kurasa rencanaku berhasil. Cara ini berhasil membuat kak Alan mengakui perasaannya sendiri setelah sekian lama.
"Bagaimana rasanya? Apakah kau merasakan sesuatu?" Aku bertanya padanya setelah dia melepaskan tangannya dari dada dan membuka matanya perlahan, kurasa dia tidak kuat membayangkan aku yang bermesraan dengan pria lain di bayangannya.
"Aku.. merasakannya" aku mengulas senyum manis mendengar jawabannya.