"Sejak kapan kak Alan bisa menerbangkan ini?" Tanya Lili kembali menaikka volume suaranya dan nyaris berteriak.
"Sudah lama" Alan memiringkan parasutnya untuk berbelok. Lili berjengit kaget dan ngeri di saat yang sama.
"Apa kau mabuk? Atau ingin muntah?" Alan mengkhawatirkan kondisi Lili yang sedang hamil. Ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan anak dan istrinya.
"Tidak. Aku ingin terus berada di sini. Aku tidak mau pulaaaangg" Lili menekankan kata terakhirnya yang membuat Alan tertawa lagi. Ini akan menjadi momen indah mereka yang tidak akan pernah mereka lupakan.
"Bagaimana? Kau ketagihan kan?" Alan kembali menaikkan nada suaranya.
"Iya kak."
"Ini adalah pengalaman yang menakjubkaaan"
***
"Kau kedinginan?" Alan berjalan mendekati Lili. Ia menyelimuti tubuh mungil Lili saat wanita itu sedang duduk dan menggenggam cangkir kopi hangat. Alan sudah membuatkan api unggun kecil untuk menghangatkan tubuh mereka.
"Sedikit" jawab Lili tersenyum senang ke arah Alan.