"Kau memang bocah" suara nada rendah Alan seharusnya menjadi bukti betapa terangsangnya ia melihat istri binalnya ini. Alan sekuat tenaga untuk tidak segera menerjang Lili dan meluluh lantakkan jaring-jaring sialan itu. Alan masih penasaran dan ingin membuat Lili berbuat lebih ekstrim lagi untuk menggodanya.
"Bocah tidak akan membuatmu terangsang kan? Bagaimana kalau aku melakukan ini?" Goda Lili lagi seraya mulai merangkak di atas ranjang. Alan menahan napas dan mulai menggertakkan giginya saat puting merah jambu Lili mengintip dari balik sana. Puting itu seolah-olah memanggil Alan untuk segera menjamah dan mempermainkannya.
"Kau tidak tahu akibat dari perbuatanmu ini" seringai Alan yang membuat Lili terdiam.
Lili berpikir dengan keras. Tidak ada jalan untuk kembali lagi. Ia harus tetap maju dan membuat Alan bertekuk lutut di hadapannya. Ia merangkak dan duduk di pangkuan Alan. Alan berusaha sekuat tenaga untuk tetap mempertahankan wajah datarnya.