"Aku selalu memikirkanmu kak"
"kau harus tahu, aku tidak suka mendengar segala sesuatu tentang masa laluku" ucap kak Alan tegas.
dugaanku benar, kak Alan tidak suka membahas tentang masa lalunya. Tapi aku butuh untuk tahu. Bukankah aku ini istrinya?
"tapi kenapa?" tanyaku penasaran.
"itu terlalu menyakitkan" sahutnya singkat.
aku menatapnya dalam-dalam memang ada sorot terluka dari raut wajah tampannya. aku kembali memikirkan tindakanku. apa aku terlalu memaksanya?
"Lalu menurutmu aku harus bagaimana?" Tanyaku mencoba mengerti keadaannya, aku juga ingin tahu apa yang sebenarnya diinginkan kak Alan.
"Kau masih ingin makan atau melanjutkan perdebatan ini?" Ketusnya sedikit membanting sendok di piringnya, aku tersentak dari tempat dudukku. Aku terdiam kehabisan kata-kata. Mataku melihat ke sekeliling, beberapa pengunjung mulai memperhatikan kami, sebagiannya lagi bahkan berbisik-bisik menatap ke arahku. Aku malu.