Chereads / Jodoh Tak Disangka (hiatus) / Chapter 1 - Prolog

Jodoh Tak Disangka (hiatus)

🇮🇩Mulyono_Yono_6747
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Seorang gadis sedang menikmati udara segar dan cahaya matahari yang mengintip ke kamarnya. Gadis itu baru saja bangun dari tidurnya dengan rambut yang masih acak acakan dan pakaian yang kusut, ia beranjak ke kamar mandi. Keluar dari kamar mandi ia sudah terlihat lebih fresh dari sebelumnya. Ia menggunakan gamis warna abu abu yang menjuntai hingga ke lantai dan hijab hitam yang menutupi rambut sampai dadanya.

Dia adalah Zizi Faza Khoirunnisa, gadis yang biasa dipanggil Zizi atau Zi, tinggal di Bandung bersama orang tuanya, menjadi anak bungsu tentu menjadi rasa bangga tersendiri, karena ia bisa bermanja dengan orang tua, begitulah sifat anak bungsu biasanya, manja dan tidak bisa mengalah. Tapi tidak untuk Zi, dia gadis yang mandiri dan selalu mau mengalah sejak kecil. Kakak kakaknya sudah menikah semua dan memilih tinggal sendiri. Bukan tanpa sebab Zi memilih mandiri dan selalu mengalah karena ia tahu disini ia bukanlah siapa siapa, walau sekarang ia masih di tampung di rumah ini, ia tak tahu besok atau kapan dia bisa saja di usir dari sini. Zi sadar menjadi anak angkat tak akan bisa memiliki kuasa, walau orang tuanya tak pernah bilang kalau ia anak angkat, tapi ia pernah mendengar orang tuanya bicara kalau dia adalah anak angkat, meski hanya anak angkat ia selalu hormat dan patuh pada orang yang merawatnya sejak bayi, dan sekarang ia tak mau merepotkan mereka terus menerus, karena itu sekarang ia memilih bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Orang tua kandungnya entah ke mana dan meninggalkannya di panti asuhan. Ia selalu berharap bisa bertemu arang tua kandungnya dan hidup bersama mereka, tak peduli senang ataupun susah. Dari kecil ia berusaha menjadi yang terbaik, menjadi anak sholehah dan pandai, tak ada uang orang tua angkatnya yang ia gunakan untuk pendidikan karena ia selalu mendapat beasiswa bahkan sampai sekarang dia menjadi sarjana.

Bekerja sebagai guru di salah satu yayasan yang ada di Bandung. Mengajar anak anak kecil adalah impiannya sejak dulu, dan sekarang dia bersyukur bisa mewujudkannya.

Bagi Zi di dunia pasti ada yang di atas dan di bawah, ia tak masalah walau gajinya hanya sedikit dan hanya cukup untuk dirinya sendiri, toh sekarang dia juga masih hidup sendiri.

Hidup mewah di manja dan di sayang oleh orang tua, tentu membuat Zi bahagia, tapi bagaimana jika kakak kakaknya selalu mengucilkannya, menganggapnya tak ada, selalu acuh tak acuh, merebut semua yang di milikinya, itu yang membuatnya sedih, Bahkan dengan terang terangan mereka mengatakan kalau mereka membencinya karena ia bukan siapa siapa dan tak layak dikasihani. Berusaha kuat walau sebenarnya rapuh, menahan tangis agar orang tuanya tak tahu jika ia sedang bersedih, selalu mengalah agar tak semakin di hina, itulah yang selama ini di lakukan Zi. Zi bertekad akan merubah hidupnya menjadi lebih berharga dan tak di hina lagi.