"Kami dipukuli habis-habisan. Tidak ada yang bisa bertahan lebih dari 20 detik sebelum akhirnya mencicipi tanah dan bahkan jika kami dikalahkan, kami dipaksa untuk tetap berdiri sampai kami tidak bisa bergerak lagi. Bahkan bagiku dia berteriak [Kamu bajingan, apakah kamu berniat untuk dikalahkan seperti ini di medan perang?] Dan aku bangun berkali-kali, tetapi setelah dihantam begitu banyak dengan tombak aku akhirnya merangkul permukaan tanah pula. Tubuh aku terasa sangat sakit sehingga aku tidak bisa menggerakkan otot pada hari berikutnya.!"
"Begitukah? Seperti yang diharapkan dari Ibu Siska.!!!"
Rizal menunjukkan kekagumannya dari lubuk hatinya. 'Tidak, aku mohon kami mendengarkan sisi cerita kami. Ada apa dengan kekaguman itu?' Ajudan itu menggerutu dalam benaknya tanpa berbicara apa pun dengan mulutnya.