Chereads / Terjebak Cinta Nakal / Chapter 33 - Selimutnya Penuh Dengan Aroma Pria Dewasa

Chapter 33 - Selimutnya Penuh Dengan Aroma Pria Dewasa

Saat akan memasuki rumah Yan Lishu, Qin Mu merasa bahwa seluruh lampu di rumah ini masih belum menyala. Sambil di bawah kegelapan, ia mencari saklar lampu dan menyalakan lampu dinding terdekat. Ia tertegun sejenak, ternyata tidak ada satu orang pun di dalam. Tanpa perlu mempertimbangkan konsekuensinya, Qin Mu dengan cepat mengganti sepatunya dengan sandal rumah dan menyembunyikan sepatunya di dalam lemari sepatu.

Dengan kondisinya yang baru terbebas dari kedinginan dan merasa lapar, hal pertama yang dilakukan Qin Mu adalah mencari makanan di dapur. Qin Mu pun membuka kulkas di dapur, sayangnya ia hanya menemukan roti dan sekotak susu

Saat ini bukan waktu yang tepat untuk pilih-pilih, Qin Mu pun menghabiskan roti dan susu tersebut. Setelah makan, ia segera berlari ke loteng untuk tidur. Qin Mu masih berpegang teguh bahwa Yan Lishu tidak akan pulang ke rumah malam ini. Alhasil, ia pun membebaskan diri untuk melakukan apa saja di rumah ini.

Ah, ya, di loteng tidak memiliki pemanas ruangan, pasti akan terasa sangat dingin. Kasur yang dingin tentu akan membuat Qin Mu tidak bisa tidur.

Qin Mu yang baru berbaring langsung membangunkan dirinya dari tempat tidurnya. Ia ingin mandi dengan air panas untuk menghangatkan badannya yang dingin. Ia pun mengelilingi rumah ini dan menyadari bahwa rumah sebesar ini ternyata tidak memiliki ruang tamu.

Ia membuka salah satu pintu dan melihat ke dalam, sepertinya ruangan itu adalah kamar tidur Yan Lishu.

Kamar tidurnya lebih besar dibandingkan kamar tidur Qin Mu yang ada di rumah keluarga Qin. Bedanya, ruangan ini tidak memiliki banyak perabotan dan terasa membosankan, kesannya sungguh sama dengan aura yang dipancarkan Qin Mu..

Setelah Qin Mu meremehkan tata ruang di kamar ini, ia pun masuk lebih dalam dan mengambil piyama Yan Lishu dari lemari bajunya. Qin Mu juga masuk ke dalam kamar mandi dan menggunakannya untuk membersihkan diri. Setelah mandi, perasaan Qin Mu merasa sangat nyaman dan badannya juga terasa hangat.

Sambil mengeringkan beberapa tetesan air yang masih menggantung di rambut dan wajahnya, Qin Mu mengarahkan lirikannya ke tempat tidur Yan Lishu yang besar itu. Ia pun merasa penasaran dan tidak tahan untuk mencoba berbaring di atasnya.

Ya, kesan pertama yang dirasakannya adalah selimut Yan Lishu dipenuhi dengan aroma pria dewasa dan aroma ini terasa sangat nyaman. Qin Mu yang merasa sangat mengantuk setelah mandi, tanpa berpikir panjang langsung masuk ke dalam selimut dan dengan tidak sengaja tertidur di sana.

******

Kembali ke rumah Keluarga besar Yan

Putra kedua keluarga Yan, Yan Qinghe baru saja pulang ke rumah ketika melihat Yan Lishu mengenakan sebuah mantel hitam turun dari lantai atas.

"Kamu bukannya baru saja datang? Kenapa sudah mau pergi lagi?" Yan Qinghe membuka mantelnya dan menggantungkan di lengannya.

Mengenai kejadian malam ini, Yan Qinghe sudah mendengarkannya. Tidak salah bila ayahnya mengetahui Yan Lishu mempunyai anak perempuan berusia belasan tahun, emosinya segera naik dan memanggilnya pulang untuk memarahinya.

Yan Lishu menjawab, "Hmm, perusahaan ada masalah darurat!"

Yan Qinghe terdiam, jawabannya ini jelas-jelas bohong. Sekarang sudah terlalu larut untuk mengurusi perusahaan, tidak mungkin ada urusan darurat. Lagi pula, waktu kerja orang-orang di sini tidak memakai waktu Amerika.

"Oh ya, kapan kamu mau membawa Nona Shen pulang ke rumah, memperkenalkannya kepada orang tua kita?"

Yan Lishu memandang ke kakak keduanya dengan dingin, bagaikan sedang bertanya, buat apa dia membawanya pulang kemari?

"Nona Shen itu bukannya pacarmu?" Pertanyaan Yan Qinghe memang tidak salah, apalagi bila wartawan-wartawan itu sudah menyebarkan gosip tentang hubungan mereka kemana-mana.

Namun tanpa jawaban dari mulut Yan Lishu, Yan Qinghe sudah mendapatkan jawabannya dari wajahnya yang semakin suram itu.

*****

Sebagai orang yang suka membatasi diri untuk berhubungan dengan keluarganya, Yan Lishu bergegas mengendarai mobilnya di tengah malam ini. Saat mobil Yan Lishu memasuki kediaman Yifeng, ia diberhentikan oleh penjaga rumahnya. 

Yan Lishu menurunkan jendela mobilnya, pupil matanya yang gelap kini dipenuhi rasa tidak senangnya, "Ada apa?"

Hati penjaga rumah ini meloncat sejenak, "Tuan Yan. Ehmmm... begini, Pak. Hari ini ada seorang gadis muda mencari Anda. Dia mengaku sebagai keponakan Tuan..."

Yan Lishu segera memotong kata-kata penjaga rumahnya dengan jawaban yang sinis, "Aku tidak memiliki keponakan perempuan!!!"

Masalah seperti ini kemungkinan besar adalah perilaku yang dilakukan oleh perempuan yang bermaksud mau mendekatinya. Huh, konyol sekali!

Kemudian Yan Lishu pun tidak menunggu kata-kata dari penjaga rumahnya lagi dan berjalan masuk menuju rumahnya.

"Tetapi... ga… gadis kecil itu... sudah masuk ke dalam, Tuan." Melihat sikap tuannya, tentu penjaga rumah ini berkata seakan ingin menangisi keputusannya yang membiarkan gadis asing masuk. Ucapan 'matilah!' adalah kata yang tersisa di dalam otak penjaga rumah itu.

*****

Yan Lishu masukkan kode kunci pintunya dan masuk ke dalam rumah. Ia melihat bahwa ada cahaya yang redup di koridor pintu masuk. Ia ingat bahwa pembantu yang biasa mengurusi rumahnya pasti akan mematikan seluruh lampu rumah ketika akan meninggalkan rumahnya. Dengan melihat ada lampu yang menyala, maka ia sudah bisa meyakinkan bahwa ada orang yang menyelinap masuk!

Dengan wajah geramnya, Yan Lishu ingin melihat orang yang menyelinap di rumahnya ini. Ia ingin tahu nama orang yang punya keberanian untuk masuk ke kediamannya ini!

Sayangnya, dari segala ketelitian pria ini, ada hal yang tidak diketahui Yan Lishu. Ya, orang yang mempunyai keberanian itu kini sedang tertidur pulas di tempat tidurnya.

Saat memasuki ruang tamu, ia menyadari bahwa lampu ruang tamu tidak dinyalakan, tapi lampu di dapur masih menyala terang.

Yan Lishu mengambil telepon selulernya dan melapor ke polisi, ia berjalan menuju dapur. Ternyata, di atas bak cuci piring itu terlihat sekotak susu yang sudah diminum dan sisa roti yang sudah dimakan.