Pasti Song Baiyan memperhatikan tas yang tersampir di bahu Tang Li. Karenanya, pria itu bertanya begitu.
"Hmm… Ada. Kelas aljabar dan linear. Tapi, pimpinan perguruan tinggi baru saja memanggil saya ke kantor," jawab Tang Li sambil diam-diam mengamati pria di sampingnya.
Song Baiyan duduk bersandar di kursi dengan menyilangkan kaki. Ia tampak duduk dengan begitu santai. Sepatu kulitnya berwarna krem, sama seperti pakaian kasualnya. Tidak formal sehingga membuat orang bisa merasa santai di depannya.
"Ketika pulang ke keluarga Li kemarin, apakah papamu menyulitkanmu lagi?"
Tang Li tertegun dan selama beberapa saat, ia lupa bahwa ia harus menjawab. Saat ini, hanya keluarga Li yang tahu tentang masalah Tang Li menjadi putri Li Wenyan. Li Wenyan juga tidak akan memberi tahu orang luar. Lagi pula, di mata pria itu, putrinya itu sendiri merupakan sisa-sisa noda di masa lalunya.
Tercium samar-samar aroma darah di dalam mobil itu. Ketika Song Baiyan melihat gadis itu tidak menjawab, ia tidak akan memaksanya. Kemudian, ia hanya memberitahu Ji Ming, "Pergi ke rumah sakit terdekat."
Ji Ming melihat ke arah kaca spion untuk mengingatkan, "Tuan, siang nanti akan ada pertemuan dengan Komisaris Bai."
"Tidak perlu pergi ke rumah sakit. Saya tidak apa-apa. Jika ada apotek di pinggir jalan, turunkan saja di depan apotek. Saya bisa beli obat merah dan kapas sendiri."
Tepat setelah Tang Li selesai bicara, apotek sudah terlihat di depan. Ketika mobil berhenti di pinggir jalan, Ji Ming turun dari mobil dan pergi ke apotek. Tang Li ingin berkata tidak, namun Song Baiyan berkata, "Tenang saja. Hal kecil seperti ini, Ji Ming bisa melakukannya."
Ini bukan masalah tenang. Suasana mobil yang hening tersebut membuat Tang Li merasa seperti susah bernapas, tapi juga membuatnya merasa menjadi pintar. Tang Li dengan cepat mengingat kata-kata dan perbuatannya yang dilakukan dengan tidak sengaja. Hanya saja… Memikirkan pria yang saat ini sedang bersamanya membuat hatinya tidak yakin.
Ketika menjadi Menteri Keuangan di usianya yang ke-28 tahun, waktu itu Song Baiyan pernah melanggar sistem pengangkatan dan pemindahan jabatan. Namun, ketika pria ini berusia 32 tahun, ia akan menjadi presiden termuda di negara S. Tanpa perlu diragukan lagi, Song Baiyan memiliki kemampuan politik yang begitu kuat. Karena itu, semua keluarga Li tidak berani ketika berada di hadapannya.
Setelah Tang Li kembali ke rumah keluarga Li semalam, ia teringat dan akhirnya menebak mengapa Song Baiyan muncul di pesta ulang tahun Nyonya Li. Nyonya Li bermarga Fang dan ia memiliki kakak laki-laki yang memiliki anak bernama Fang Qi setelah menikah.
Di kehidupan terakhirnya, Tang Li mengikuti Li Yuan'er ke lokasi pembuatan film. Begitu kembali dari kamar mandi saat istirahat siang, Tang Li melihat Li Yuan'er berbaring di kursi bawah payung sambil mengenakan kacamata hitam dan topi santai untuk melindungi diri dari terik matahari. Di sebelahnya, ada asisten pribadi yang membantu mengupas jeruk Bali dan memegang kipas listrik mini sambil berbicara dengan para kru, "Jika bibiku tidak meninggal karena kecelakaan mobil setelah bertunangan, maka presiden yang sekarang adalah pamanku."
Adapun Song Baiyan, ia tahu bagaimana kehidupan Tang Li. Tang Li seperti memiliki ilusi bahwa ia ingin bermain orang lain, namun orang itu telah mengetahui isi kartu yang telah dipegangnya. Seolah-olah, apa yang ingin dilakukan Tang Li di hadapan Song Baiyan, pria itu sudah mengetahuinya. Hanya saja, tergantung pada mau tidaknya gadis itu mencari celah perbedaannya.
Ketika Tang Li masih berpikir, Ji Ming sudah kembali. Melihat tas plastik berisi obat yang dibawa Ji Ming, Tang Li mendahuluinya berbicara, "Karena Tuan Song masih memiliki sesuatu yang perlu dilakukan, saya tidak mau menghalangi kalian. Saya bisa berjalan dari sini ke sekolah dalam waktu sepuluh menit."
Melihat gadis yang seperti puyuh kecil itu, Ji Ming melihat ke arah tuannya. Ia berpikir, Aku baru saja meninggalkan mereka selama beberapa menit, tapi kenapa gadis ini seperti sedang duduk di mobil jenazah? Apa yang telah Tuan lakukan?