Chereads / Sandiwara Kehidupan Kedua / Chapter 17 - Lagu The Smurf

Chapter 17 - Lagu The Smurf

Di kampus, penampilan Tang Li bisa dibilang begitu suram. Setelah berkuliah selama lebih dari satu tahun, ia tidak banyak bicara dengan teman-temannya di asrama. Bisa dibayangkan seperti apa hubungannya dengan teman-temannya. Saat menginjak tahun kedua di universitasnya, hanya Wu Xuehan yang mau berbicara dengannya.

Melihat Wu Xuehan menyipitkan mata besarnya, Tang Li teringat beberapa peristiwa masa lalu. Di kehidupan terakhirnya saat itu, ia terakhir kali melihat Wu Xuehan di malam saat ia menerima buku pernikahan dengan Han Jifeng. Han Jifeng saat itu berusia 27 tahun dan belum menempati posisi Menteri Kehakiman. Karenanya, pernikahan mereka dilangsungkan dengan sederhana. Tanpa pertemuan orang tua, tanpa jamuan makan, dan bahkan cincin pernikahan juga hanya cincin yang dibeli untuk sementara waktu.

Sejak ayah Han Jifeng melompat dari gedung karena perusahaannya bangkrut, kesehatan ibunya yang bernama Qin Yueru semakin memburuk. Ketika Han Jifeng sudah lulus dan mulai bekerja, Qin Yueru sering tidak bisa bangun dari tempat tidur karena sakit. Mengetahui keadaan Qin Yueru yang seperti itu, diam-diam Tang Li pergi ke keluarga Han untuk menjaganya. Hingga suatu hari, ia dipergoki oleh Han Jifeng yang saat itu pulang kerja lebih awal.

Di suatu musim panas, Qin Yueru pingsan saat berada di rumah sendirian dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. Ternyata, ia menderita penyakit diabetes. Di saat itulah, Han Jifeng memutuskan untuk melamar dan menikahi Tang Li. Sedangkan, Tang Li yang memiliki cinta di hatinya untuk pria itu akhirnya terjatuh dalam lubang karena ulah tangannya sendiri.

Ketika mengingat masa itu, Tang Li tidak bisa menemukan kalimat yang tepat untuk mendeskripsikan keputusannya selain kata bodoh. Demi menjaga Qin Yueru, ia melepaskan pendidikan dan kariernya. Ia pun mulai kehilangan jati dirinya dalam pernikahannya yang tidak jelas itu.

Tang Li bahkan tidak ingat bahwa pada malam itu, Wu Xuehan mengucapkan selamat padanya, lalu pergi. Saat itu, Tang Li sibuk merawat ibu mertuanya yang kakinya lumpuh sehingga hubungannya dengan Wu Xuehan menjadi renggang. Ketika Wu Xuehan sudah masuk ke industri hiburan, Tang Li hanya bisa melihatnya melalui drama di televisi dan di acara gosip skandal.

Di tahun ketiga pernikahan Tang Li dengan Han Jifeng, Wu Xuehan meninggal karena overdosis obat dan berita ini langsung menyebar di mana-mana. Semua penghargaan yang diraih oleh Wu Xuehan pun ditarik kembali dan ia dimakamkan. Selain reporter, tidak ada teman lain yang turut berduka. Ketika Tang Li dikurung di rumah Han Jifeng, ia tidak sengaja menemukan sebuah berkas mengenai kasus Wu Xuehan di ruang kerja Han Jifeng.

Saat itu, tidak ada orang luar yang tahu bahwa Ouyang Hua yang merupakan Direktur Grup Tianyi merupakan kekasih Wu Xuehan semasa hidupnya. Malam itu, ketika terjadi sesuatu, Wu Xuehan pergi ke hotel untuk menemui Ouyang Hua. Setelah kematian Wu Xuehan, ayah Wu Xuehan segera ke kantor polisi untuk melaporkan kasus tersebut dan menuduh Ouyang Hua yang membunuh putrinya. Sayangnya, keluarga Wu saat itu tidak memiliki kekuatan lebih sehingga kasus itu ditutup dengan paksa. Ketika Tang Li menyadari bahwa Han Jifeng memendam rasa pada Li Shengxia, ia langsung mengerti juga mengapa Han Jifeng membantu keluarga Ouyang.

Saat ini, tidak ada orang lain di dalam asrama. Tang Li hendak ke tempat tidurnya, sedangkan Wu Xuehan yang akan keluar jadi beralih mengikutinya seperti kucing kecil yang menggoyangkan ekornya. Beberapa saat kemudian, Wu Xuehan bertanya, "Tang Li, apakah kamu pernah mendengar tentang The Smurf?"

Tang Li menoleh dan menatap Wu Xuehan dengan bingung. Wu Xuehan menyuruhnya duduk di samping tempat tidur, "Duduklah."

Tang Li memandang Wu Xuehan yang sedang meletakkan bukunya di meja dan berpura-pura membalikkan badan dengan misterius. Kemudian, Wu Xuehan mengeluarkan ponsel dari sakunya dan dengan cepat mengetuk layar ponselnya. Tak lama kemudian, sebuah melodi terdengar di ruangan asrama tersebut. Melihat temannya yang berusaha membuatnya bahagia, mau tak mau sudut Tang Li mengangkat sudut bibirnya.