Song Baiyan hanya tertawa, lalu ia menanggapi kata-kata gurunya, "Kadang-kadang ada situasi terjadi secara alami an di luar kendali kita. Tang Li bisa menyenangkan hati Ibu, ini juga merupakan sebuah takdir."
Setelah mengobrol sekian lama, akhirnya Song Baiyan mengakhiri percakapan mereka.
Di saat ini juga, kebetulan Ji Ming masuk ke dalam ruang belajar.
Ji Ming menaruh sebuah dokumen di meja Song Baiyan. Ketika ia hendak keluar, Song Baiyan memberinya perintah, "Malam ini, pesan satu ruang makan pribadi di Fortune Garden."
Ketika Tang Li sedang sibuk membaca skrip di asrama, ia menerima panggilan dari Song Baiyan.
Jam setengah enam sore, sebuah mobil berhenti di depan gedung asrama Tang Li.
Sebelum keluar, Tang Li tidak bisa menahan diri untuk berbalik ke kamar mandi dan bercermin lagi. Ia memastikan bahwa dirinya sudah siap, baru meninggalkan asrama dengan membawa kantong kertas yang berisi jas Song Baiyan.