Pukul tujuh malam tepat, Artha menjemput Anya yang ternyata belum siap.
"Duduk dulu, Tha." Anya berbicara sambil kembali masuk ke dalam kamarnya. Ia masih menggunakan handuk kimono saat membukakan pintu untuk Artha.
"Ok." Artha duduk di sofa lalu menyalakan televisi. Menunggu hingga Anya siap.
Setengah jam kemudian, Anya keluar dari kamarnya. Telah mengenakan gaun berwarna merah cabai dengan rok model A-line selutut, tanpa lengan dan tampak sempurna dengan stiletto merah pemberian dari Amor. Rambutnya yang pendek sebahu hanya disisir rapi dengan jepit rambut keemasan yang menjepit poninya yang mulai panjang. Yang efeknya malah membuat otak Artha sempat membeku, lidah kaku dan mata melotot lebar karena saking terpesonanya dengan penampilan Anya untuk Gala Dinner nanti.
"Yuk berangkat!" Anya tersenyum manis. Suaranya seketika mencairkan Artha dari kebekuan.
"Lo cantik banget," puji Artha malu-malu sebelum mereka berangkat.