Ketika ia terbangun di pagi hari, ia melihat Artha tidur sangat nyenyak di sofa ruang tamu.
"Gue pikir semalam dia pergi," batin Anya dengan kening berkerut. Ada perasaan senang ketika melihat lelaki itu ternyata tidak pergi meninggalkannya semalam dan malah berjaga di sofa demi dirinya.
Betapa manisnya? Padahal semalam ia telah dengan tega mengusirnya. Tapi Lelaki bodoh ini malah tetap bertahan. Membuat Anya ingin mendekat dan memberinya hadiah kecupan pagi untuknya.
Namun saat ia akan mendekat untuk memberikan hadiah cuma-cumanya, mendadak penciumannya kembali sensitif bila berada sangat dekat dengan tubuh pria. Mencium kembali aroma tubuh pria akan membuatnya isi perutnya kembali bergejolak. Anya cepat-cepat kabur ke kamar mandi. Meninggalkan Artha yang baru saja bangun dari tidurnya dan menggeliat seperti seekor anak singa.
Mendengar suara Anya sedang mengeluarkan isi perutnya, Artha dengan wajah masih menyerupai bantal, menyusulnya ke kamar mandi. Memanggil-manggil Anya.