Rumah Eve, setelah upacara pemakaman.
Rasa nyeri yang hebat itu tiba-tiba kembali datang menyerangnya. Menopang tubuhnya dengan dinding, Artha berusaha melawan rasa sakit di kepalanya. Mencoba bersandiwara di depan semua orang-orang terutama Anya, bahwa ia baik-baik saja seperti biasa.
Namun tidak bagi Bima yang sedari tadi memperhatikan gerak-geriknya.
Menghampiri Artha yang sedang diam-diam menahan sakitnya, Bima mengulurkan dan membuka telapak tangannya. Memperlihatkan apa yang sedang ia pegang. Sebuah botol mungil berisi butiran pil yang langsung membuat Artha terkejut.
"A, aku ingin kembalikan ini," kata Bima.
Tak ingin orang lain apalagi Anya melihatnya, Artha bergegas menyambar dan mengantonginya di saku celana dengan cepat. Saat ini Anya sedang menjawab panggilan video call dari Amor dan kedua orangtua Artha yang sedang menyampaikan duka cita atas kepergian Oma.
"Kenapa Aa gugup begitu?" Bima bertanya dengan nada menyelidik. "Aku boleh tahu itu obat apa?"