Chereads / Cinta Tanpa Batas / Chapter 139 - Merasa gugup.

Chapter 139 - Merasa gugup.

Pesta pernikahan telah usai,mereka sudah kembali kerumah yang biasa mereka tempati bersama bahkan sebelum mereka menjadi pasangan suami istri seperti sekarang.Sementara keluarga mama Rere langsung kembali kekota S begitu acara usai,sama halnya dengan Bapak dan ibu vicky yang juga langsung terbang kekota M usai acara karena mereka sudah berhari meninggalkan usaha mereka,kebetulan kedua orang tua vicky memiliki grosir sembako yang cukup besar.Tidak bekerja pun vicky sudah memang berasal dari keluarga berada,orang tuanya hanya memiliki anak tunggal.Tinggallah keduanya kini dirumah seperti biasanya dengan seorang asisten rumah tangga,yaitu bik ina.

Eza melangkah menuju kearah kamarnya,vicky menariknya hingga mereka berpelukan dan saling tatap.Entah mengapa keduanya merasa gugup,padahal sebelumnya vicky sudah sering memeluk wanita ini sebelum mereka menikah.Tapi setelah menjadi suaminya,ia merasa takut,eza pun merasa malu,padahal sebelumnya ia nyaman berada dipelukan lelaki yang kini menjadi suaminya itu.

"Sayang mau kemana ?" ucap vicky sembari mengurai pelukannya,eza tersipu malu.

"aku mau kekamar dulu kak..."jawabnya gugup.

"jangan panggil kakak lagi,kita sudah menikah sekarang.Panggil sayang..."

"ehm.Baiklah.Aku mau kekamar dulu sayang..."

"Kamar kita disana..." vicky menunjuk kamar yang kemarin ia tempati sendiri.

"Tapi kamar aku disini sayang..."jawab eza masih polos dan tak menyadari status mereka kini.

"sayang...kita sudah menikah.Kita akan tinggal satu kamar,yaitu dikamar aku.Oke...." eza mengangguk dan menyadari,ah...ya aku lupa.batinnya sendiri.Vicky memboyong sang istri memasuki kamarnya,adaa perasaan gugup juga was was dihati keduanya.

"Kamu mandi dulu ya sayang,atau mau mandi bareng..." eza membulatkan matanya mendengar kalimat suaminya,ia melihat lelaki itu fokuss melepaskan semua pakaian yang menempel ditubuhnya.Eza segera bangkit menuju kamar mandi,jantungnya berdegub lebih kencang kali ini.Belum sempat ia berlalu,vicky kembali menahannya.

"Ada apa lagi sayang.Aku mau mandi terlebih dahulu..."

"lepaskan dulu semua yang ada dikepalamu,juga bersihkan dulu make up kamu sayang.Akan sulit nanti jika dilakukan disana...." vicky mendudukan sang istri dimeja rias,entah sejak kapan perlengkapan eza sudah berpindah kekamar suaminya itu.

"aku akan bantu..." ucap vicky lagi,ia melepaskan pelan pelan benda benda yang menyimpul hijab dikepala sang istri,jantungnya berdebar kencang,ini kali pertama ia akn melihat wanita dihadapannya tanpa penutup kepalanya itu.

"apakah akku boleh membukanya sayang..." ia menatap wajah gugup yang sama yang membingkai wajah istrinya.Eza mengangguk pelan,vicky adalah suaminya sekarang...pikirnya.

Saat semuanya terbuka betapa berkaca mata vicky menatapnya,ya wanitaku benar benar cantik,sangat cantik.lagi dan lagi aku jatuh cinta padanya...bisik vicky dengan masih mengagumi wajah sang istri.

"Sayang...kamu tidak apa apa..." tegur eza membuyarkan lamunan suaminya.Vicky tersadar,dia terlalu jatuh lebih dalam akan pesona yang dimiliki istrinya itu.

"ehm...aku baik sayang.Kamu terlihat cantik,pertama kalinya aku melihatmu seperti ini.Bolehkah aku memelukmu sekarang....aku benar benar akan gila sayang..."

"tentu saja..." tanpa menunggu lama vicky mendekaaap istrinya dengan penuh rasa cinta,mengusap rambut hitam yang kini sudah menjulur indah tanpa penutupnya.

"aku bahagia sayang,sangat...akhirnya waktu ini tiba....." ia menangis haru dipuncak kepala istrinya,eza membalas pelukan hangat itu.Ia juga merasakan bahagia yang sama.

"Baiklah sekarang mandilah dulu,kita akan melakukan sholat pengantin lebih dulu..." vicky melepas pelukannya,eza mengangguk pelan dan berjalan menuju kamar mandi.Usai ia mandi,vicky pula berganti mandi.Dan keduanya melaksanakan sholat pengantin baru dengan khidmat,vicky menjadi imam sholat bagi eza.Tampak bulir hangat mengalir dari ujung ekor mata eza,dipernikahannya dahulu,tak sekalipun Irawan menjadi imam sholatnya.Mantan suaminya itu tidak terlalu dekat dengan agama,bahkan saat malam pengantin mereka tak melakukan sholat seperti sekarang ini.Mantan suaminya jauh dari kata sempurna,tetapi lelaki yang kini menjadi imamnya sosok lelaki yang begitu ia damba...begitu sempurna dimatanya. Usai sholat vicky memimpin doa agar rumah tangga mereka mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan,dijauhkan dari segala fitnah,rukun dan mendapatkan ridho dari yang kuasa. Usai itu eza mencium punggung tangan suaminya,vicky juga mengecup lembut kening wanita yang kini menjadi istrinya.Dipernikahan dahulu ia tidak merasa sebaik ini bersama Nandini,hatinya begitu terganggu,tapi sekarang hatinya damai menatap wajah wanita pujaannya.

"Kenapa menangis sayang...?" vicky mengusap airmata yang meleleh dipipi istrinya.

"tidak apa.Aku hanya terlalu bahagia sayang..."

Vicky memeluk erat wanita itu,aku tidak ingin melihatmu menangis saat bersamaku.Aku hanya ingin kamu tersenyum dan menangis karena bahagia,kamu wanitaku,istriku,bidadari surgaku....

Mereka telah usai,vicky melihat eza duduk diranjang sembari memijit kedua kakinya pelan pelan.Ia mendekatinya dan duduk disamping sang istri.

"kamu kelelahan sayang..."

"kaki aku sedikit tegang,dan tidak berasa..."

"kamu terlalu banyak berjalan hari ini,sini aku bantu pijitkan..." vicky meletakkan kedua kaki istrinya dipangkuannya,jantungnya kembali berdegub melihat kaki mulus istrinya yang terekspos,ia meminta eza memakai gaun tidur tadi,dan ia menjadi gugup sendiri melihat istrinya yang begitu membangkitkan gairahnya.Vicky kembali menelan salivanya mengingat kondisi istrinya yang kurang baik,ia hanya mencoba menahan hasratnya,memijit perlahan kaki eza.

Eza sendiri juga merasa kikuk mendapati pakaiannya yang begitu seronok,entah dimana suaminya itu mendapatkkan gaun tidur yang begitu....entahlahh.Ia pikir lelaki yang menjadi suaminya ini begitu tertutup dan tidak terlalu peduli dengan hal hal seperti ini,nyatanya suaminya juga lelaki normal yang punya hasrat seperti kebanyakannya.

"Kamu sepertinya kelelahan sayang.Istirahat saja ya,tidak apa .." vicky membaringkan istrinya untukk tidur,ia pun menyusul meringkuk disamping tubuh istrinya.Ada perasaan aneh,tapi lama kelamaan ia nyaman memeluk sang istri yang membelakanginya.Eza tertegun mendapati tangan suaminya yang sudah melingkar dipinggangnya.

"Aku mencintaimu sayang...terima kasih sudah menjadi istriku..."

"aku juga mencintaimu.Aku bahagia bisa menjadi istrimu sayang.." eza membalikkan posisi tidurnya yang kini berhadapan dengan vicky.Vicky menatap intens seluruh wajah istrinya,pandangannya fokus pada bibir yang selalu bisa menyihirnya.Tanpa permisi vicky melumat bibir lembut istrinya,perlahan ciuman itu semakin dalam,eza membalasnya,mereka bukanlah pasangan yang baru pertama menikah,ini kali kedua bagi mereka.Tentu hal semacam ini tidak baru bagi keduanya,vicky merasakan gelanyar aneh pada dirinya,ia menghentikannya.

"istirahatlah sayang.Kita bisa melakukannya besok,kamu pasti lelah..." ucapnya sembari mengecup sekikas pipi istrinya.