Heswa seperti mematung saat yang memasuki ruangan itu malah orang yang sangat dia benci dan tidak ingin dia temui. Rasanya semua aliran darahnya mulai membeku. Jantungnya seperti berhenti berdetak.
"Selamat siang. Saya Roy dan ini Rino." Sapa salah satu pelaku.
Jati langsung menjabat saat uluran tangan kedua pelaku mengarah kepadanya. Namun tidak dengan Heswa. Dia hanya bisa diam. tubuhnya membeku. Aliran darah dan jantungnya seperti berhenti. Bahkan telinganya tidak bisa mendengar apa yang sedang suaminya bicarakan dengan para pelaku.
Jati masih berbicara serius dengan para pelaku perampokan serta penyebab utama trauma istrinya.
"Heswa, sayang. Tolong bicaralah. Kita harus bisa menyelesaikan semua ini." Rayu Jati lirih.
"Plak, plak." Jati hanya terdiam.
Dia tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Heswa. Istrinya menampar dengan keras kedua pipi para pelaku.